BEKASIMEDIA.COM – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 lalu membuktikan peran negara hadir dalam memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Jutaan manfaat terus diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN.
Sainem (56), salah satu peserta yang terdaftar pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) menjadi satu di antara jutaan masyarakat lainnya yang telah merasakan manfaat dari keberadaan program tersebut. Dirinya bercerita bahwa selama ini ia telah memanfaatkan Program JKN untuk melakukan pengobatan di fasilitas kesehatan. Sainem mengaku telah merasakan langsung manfaat dari Program JKN ini, terbukti ia tetap mendapatkan pelayanan yang baik meski menggunakan kartu JKN.
“Saya dan suami sudah lama terdaftar sebagai peserta Program JKN dari perusahaan suami saya bekerja. Saya memiliki riwayat tensi tinggi dan kadang asam lambung saya suka naik. Jadi kalau gejala itu sudah muncul, tandanya saya harus segera berobat ke klinik. Dengan usia saya sudah tidak muda lagi, sekarang saya mulai peduli dengan kesehatan saya. Lagi pula berobat ke klinik dengan membawa kartu JKN tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Saya cukup membawa kartu JKN langsung semua dilayani dengan baik,” jelasnya.
Terkait dengan pelayanan BPJS Kesehatan, Sainem pun mengaku sangat puas dengan seluruh pelayanan yang diberikan kepada peserta Program JKN. Menurutnya saat ini peserta Program JKN yang ingin berobat sudah sangat dimudahkan dengan adanya Mobile JKN. Dengan adanya inovasi tersebut, proses pendaftaran berobat ke fasilitas kesehatan jadi lebih mudah dan cepat serta tidak ada diskriminasi.
“Jujur saja, dulu saya ragu untuk berobat menggunakan BPJS Kesehatan, soalnya sudah sering dengar kalau berobat menggunakan BPJS Kesehatan itu antrean panjang, pelayanannya tidak ramah dan masih banyak lagi berita negatif lainnya. Namun, saya lihat tetangga saya yang berobat pakai BPJS Kesehatan, dia tetap dilayani dengan baik, jadi saya coba menggunakan kartu JKN pada saat berobat ke klinik,” jelasnya.
Dengan kemudahan yang ia rasakan, ia mengaku puas terhadap pelayanan yang diberikan kepadanya. Selama dirinya menjalani pengobatan, ia belum pernah belum pernah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan dari klinik atau rumah sakit.
“Apalagi sekarang saya sudah bisa mengakses Mobile JKN kalau mau daftar berobat, menurut saya jadi makin mudah,” jelasnya.
Salah satu hal yang paling dirasakan manfaatnya oleh Sainem adalah kemudahan berobat di fasilitas kesehatan menggunakan aplikasi Mobile JKN. Fitur favoritnya adalah menu antrean online dan ia bisa memperkirakan kapan ia harus datang ke klinik. Menurutnya Aplikasi Mobile JKN ini tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga efisiensi waktu dalam mengakses layanan kesehatan.
“Semenjak adanya fitur antrean online di dalam Aplikasi Mobile JKN, saya sangat senang karena tidak pakai ribet pendaftaran di klinik dan bisa langsung pilih mau berobat ke poli mana, tidak pakai antre juga, jadi saya tidak perlu datang buru-buru atau pagi-pagi ke klinik. Saya bisa memantau kira-kira saya harus datang jam berapa. Menurut saya Aplikasi Mobile JKN ini sangat bagus ya! dan sangat membantu peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Sainem juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah mengelola jaminan kesehatan dengan baik. Ia berharap agar Program JKN ini semakin maju dan terus mengembangkan inovasi yang dapat memberikan kemudahan untuk peserta Program JKN serta dapat memperluas jaringan kerja sama dengan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
“Terima kasih BPJS Kesehatan karena saya sudah merasa terbantu dengan adanya Program JKN ini. Walaupun sering bolak balik ke klinik tapi saya merasa pengobatan saya terasa ringan tanpa beban karena saya tidak perlu memikirkan biaya pengobatannya lagi. Semoga Program JKN ini akan terus ada dan semakin maju dengan inovasi-inovasinya. Saya juga berharap agar kedepannya BPJS Kesehatan dapat memperluas jaringan kerjasamanya dengan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, agar peserta dapat lebih mudah lagi memperoleh pelayanan kesehatan biarpun sampai kepelosok daerah,” tutupnya. (HP/dw)