BEKASIMEDIA.COM – Bekasi, Jamkesnews – Dukungan dan peran serta pemerintah sangat menentukan dalam pencapaian tujuan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk pelayanan kesehatan kepada penyandang disabilitas.
Saat ditemui pada acara Sosialisasi Program JKN bagi Penyandang Disabiltas pada Selasa (10/12), Kusnadi (50) membagikan pengalamannya berobat sebagai peserta Program JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kusnadi merupakan penyandang tuna netra yang mengaku sangat beruntung menjadi peserta JKN, karena saat ini ia dan keluarga tidak perlu khawatir lagi akan biaya pengobatan. Menurutnya, BPJS Kesehatan memiliki peranan penting dalam memastikan penyandang tuna netra mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan setara.
“Saya sebelumnya terdaftar sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang iurannya dibayarkan dari perusahaan. Namun karena ada pengurangan pegawai, akhirnya saya dibantu oleh dinas setempat untuk beralih menjadi peserta PBI yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah, jadi sekarang saya dan keluarga tidak perlu khawatir lagi memikirkan biaya berobat. Sebagai tuna netra, saya merasa BPJS Kesehatan sangat membantu, terutama dalam pengobatan saya dan keluarga. Prosesnya memang kadang membutuhkan pendampingan dari keluarga, tetapi saya senang karena biaya perawatan saya sepenuhnya ditanggung,” jelasnya.
Dibantu oleh keluarga, akhirnya Kusnadi mengunduh Aplikasi Mobile JKN, hal ini dilakukan untuk memudahkan mobilisasi Kusnadi dalam mengakses layanan kesehatan. Melalui Mobile JKN, ia dan keluarga dapat memantau semua yang berhubungan dengan kepesertaan atau riwayat pelayanan kesehatan.
Kusnadi mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah menjamin seluruh pengobatannya dan keluarga. Sebagai penyandang disabilitas, ia tidak merasa adanya diskriminasi, semua dilayani dengan baik walaupun ia terdaftar sebagai peserta PBI.
“Saya dan keluarga sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena kami dapat merasakan manfaat dari Program JKN ini. Berobat di klinik atau rumah sakit pun tidak dipersulit, saya dilayani dengan baik. Yang membuat saya terharu adalah saya merasa dihargai sebagai pasien. Tidak ada perlakuan yang tidak mengenakan, seluruh dokter dan perawat juga sangat memahami keterbatasan saya sebagai tuna netra, sehingga mereka memberikan penjelasan yang lebih rinci dan memastikan bahwa saya merasa nyaman selama proses pengobatan. Pokoknya dari mulai proses pendaftaran sampai dengan pengambilan obat semua mudah dan cepat,” ujarnya.
Mengakhiri perbincangan, Kusnadi berharap agar BPJS Kesehatan dapat terus hadir dan memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Ia berpesan agar BPJS Kesehatan dapat terus memperhatikan kebutuhan para penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat merasakan juga manfaat dari hadirnya Program JKN ini.
Selain itu, ia juga berharap BPJS Kesehatan dapat terus berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan agar dapat memfasilitasi kebutuhan disabilitas, seperti jalur khusus, papan informasi braille, atau panduan suara dan rutin melakukan sosialisasi tentang Program JKN kepada komunitas-komunitas disabilitas, agar mereka lebih memahami hak dan manfaat yang dapat diperoleh dari BPJS Kesehatan.
“Saya berharap agar BPJS Kesehatan dapat terus memberikan pelayanan kesehatan yang bagus dan berkualitas untuk kami para penyandang disabilitas. Banyak sekali keterbatasan yang kami miliki, jadi saya berharap agar BPJS Kesehatan dapat memastikan lebih banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan akses untuk tuna netra dan disabilitas lainnya. Semoga BPJS Kesehatan juga dapat merangkul komunitas-komunitas disabilitas sekaligus memperluas kerja sama dengan fasilitas kesehatan tidak hanya di kota besar tapi juga di daerah terpencil, agar pelayanan kesehatan bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. (MI/dw)