BEKASIMEDIA.COM – Di penghujung tahun ini kalian pasti sudah menyiapkan rencana yang sudah dibuat dengan sedemikian rupa untuk memulai awal tahun baru. Selain rencana yang harus dipersiapkan kalian juga harus mengetahui cara cepat dikabulkannya do’a oleh Allah ﷻ, agar do’a yang kalian panjatkan di tahun depan berbeda dari biasanya.
Adab dalam berdo’a menjadi salah satu sebab dikabulkannya do’a, diantara adab dalam berdo’a yang disebutkan dalam buku Hisn al-Muslim Min Adzkar al-Kitab wa as-Sunnah yaitu:
- Mengawali doa dengan pujian kepada Allah dan bershalawat atas Nabi ﷺ, kemudian menutup do’a dengannya.
- Senantiasa berdo’a di saat lapang dan sempit; senang dan susah.
- Tidak berdo’a memohon agar keburukan menimpa keluarga, harta, anak dan dirinya sendiri.
- Merendahkan suara ketika berdo’a, antara berbisik dengan jahr (terdengar).
- Merendahkan dan menghinakan diri kepada Allah ﷻ saat berdo’a.
- Memelas (merengek) kepada Allah ﷻ dalam berdo’a dan memohon.
- Bertawasul kepada Allah ﷻ dengan tawasul-tawasul yang disyari’atkan.
- Mengakui dosa-dosa dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah ﷻ saat berdoa,
- Tidak memaksakan diri untuk bersajak dalam berdoa.
- Mengulangi doa tiga kali.
- Menghadap kiblat.
- Mengangkat kedua tangan saat berdoa
- Berwudhu sebelum berdoa.
- Menangis ketika berdoa karena takut kepada Allah ﷻ.
- Menampakkan rasa butuh kepada Allah saat berdoa.
- Memulai berdoa untuk diri sendiri apabila berdoa untuk orang lain.
- Tidak melampaui batas dalam berdoa.
- Bertaubat dan mengembalikan hak-hak orang yang diperoleh secara tidak haq.
- Berdoa untuk kebaikan kedua orang tua dan untuk diri sendiri.
- Berdoa untuk diri sendiri dan untuk orang-orang Mukmin.
- Tidak berdoa kecuali kepada Allah.
Selain adab dalam berdo’a ada pula waktu dan momen terkabulnya do’a yang disebutkan dalam kitab Hisn al-Muslim Min Adzkar al-Kitab wa as-Sunnah yaitu:
- Malam Qadar (Lailatul Qadar).
- Setelah Shalat-shalat Fardhu
- Di penghujung malam.
- Antara adzan dan iqamah
- Saat mendengar panggilan adzan menuju Shalat Fardhu.
- Saat iqamah dikumandangkan.
- Ketika turun hujan dan di bawah siraman air hujan.
- Saat pertempuran dalam jihad sedang berkecamuk.
- Suatu waktu dari malam hari.
- Suatu waktu di Hari Jumat.
- Ketika minum air Zamzam.
- Ketika sujud dalam shalat.
- Ketika terbangun di malam hari.
- Ketika berdoa dengan doa Dzun Nun (Nabi Yunus).
- Saat ditimpa bencana.
- Setelah seorang Muslim meninggal dunia.
- Saat membaca Surat al-Fatihah dengan penuh penghayatan dalam shalat.
- Ketika mengucapkan “آمين” dalam shalat apabila bersamaan dengan ucapan “آمين ” para malaikat.
- Setelah membaca shalawat atas Nabi dalam Tasyahud Akhir.
- Ketika berdo’a dengan do’a berikut,
قَيُّوْمُ يَا حَيُّ يَا وَالْإِكْرَامِ الْجَلَالِ ذَا يَا وَالْأَرْضِ السَّمَوَاتِ بَدِيعُ الْمَنَّانُ أنت إِلَّا إِلَهَ لَا الْحَمْدَ لَكَ بِأَنَّ أَسْأَلُكَ إِنِّي اللَّهُمَّ”Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ke- padaMu, bahwa hanya bagiMu segala puji, tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau yang Maha Pemberi, Yang mencipta- kan langit dan bumi tanpa ada contoh sebe- lumnya, wahai Dzat Yang memiliki keagung- an dan kemuliaan, wahai Dzat Yang Maha- hidup dan terus menerus mengurusi makhlukNya.” - Ketika berdoa setelah berwudhu dengan doa yang diajarkan oleh Nabi,
وَرَسُوْلُهُ عَبْدُهُ مُحَمَّدًا أَنَّ وَأَشْهَدُ لَهُ، شَرِيكَ لَا وَحْدَهُ اللَّهُ إِلَّا إِلَهَ لَا أَنْ أَشْهَدُ”Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan RasulNya.” - Ketika berdoa setelah matahari tergelincir (condong) ke barat sebelum waktu Zhuhur
- Di bulan Ramadhan.
- Saat kaum Muslimin berkumpul dalam suatu majlis dzikir.
- Ketika mendengar ayam berkokok.
- Ketika menghadap kepada Allah dengan pasrah dan keikhlasan yang murni.
- Saat berdoa pada hari-hari yang kesepuluh dari bulan Dzulhijjah.
Itulah kiat-kiat agar do’a kita cepat dikabulkan Allah ﷻ, teruslah berdo’a karena bisa jadi Allah ﷻ mengabulkan do’a kalian di puncak kesabaran tertinggi kalian. (Marwah Raisa/Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab UIN Jakarta)