Mungkin ada beberapa alasan sehingga membuat Sobat memutuskan berhenti dari pekerjaan. Namun, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum berhenti atau resign.
Menurut Ika Ramadhani, Konsultan dan & HRD PT.Karya Nusa Ilmu- Group Head of HR PT.Tokai Rika Indonesia (Toyota group) memberikan tips mempersiapkan resign
1. Tinggalkan Kesan yang Baik
Salah satu hal yang penting sebelum keluar kerja adalah menimbulkan kesan yang baik pada karyawan dan pimpinan di tempat kita bekerja.
Salah satunya adalah mengajarkan pengetahuan mengenai pekerjaan atau hal lain yang bermanfaat bagi kawan-kawan tempat bekerja.
Ia menyarankan kalau misal keluar kerja, ikuti aturan dan etika perusahaan, tentunya dengan pemberitahuan satu bulan sebelumnya.
“Juga nggak menjelekkan perusahaan sebelumnya di media sosial,” katanya.
2. Beritahu Satu Bulan Sebelum Keluar
Sebelum keluar hendaknya memberitahu perusahan satu bulan sebelumnya.
Di satu bulan itu, perusahaan akan mengajak diskusi apakah ada alasan lain seperti bisnis, keluarga.
“Biasanya perusahaan, bisa dealing gaji lebih tinggi, bila sobat mendapatkan tawaran gaji tinggi di perusahaan lain,” katanya.
Ia memisalkan, dapat tawaran gaji baru di perusahaan baru senilai tujuh juta. Mereka pasti akan memberikan penawaran lebih tinggi, misal Rp 7.3 juta.
Ini juga berlaku bagi mereka yang karyawan kontrak. Jangan resign sebelum habis masa kontrak.
“Kalau kabur beberapa perusahaan biasanya menerapkan penalti di kontak kerja,” katanya saat dihubungi Bekasimedia, Rabu (7/7/2021).
Biasanya tidak diberikan BPJS, parklaring, dan uang “pisah” (uang pesangon selama bekerja sebelum resign).
Meski demikian ada beberapa kasus karyawan kontrak yang kabur setelah resign.
“nggak peduli sama parklaring atau uang pesangon,” katanya.
Ia melanjutkan, rata-rata mereka ini adalah usianya di bawah 25 tahun. Mereka kalau resign, tanpa pemberitahuan.
“Kasus seperti ini, perusahaan nggak bisa ngasih uang pisah, uang paklaring,” katanya.
Meski demikian, ada juga perusahaan yang tidak peduli pada karyawannya. Kalau mau keluar kerja, tidak peduli.
3. Membuat transfer job
Ketiga adalah mentransfer pengetahuan pekerjaan yang dilakukan ke karyawan baru atau rekan kerja yang menggantikan.
“Biasanya buat list pekerjaannya apa yang akan ditransfer ke rekan kerjanya, apa yang harus dilakukan. Apa kerjaan seharinya, target pekerjaan dia. Ketika dia tinggalin perusahaan masih melakukan hal hal dia kerjain dari transfer job itu,” katanya.
Perlu mikirin jaringan kerja
Sebelum, meninggalkan pekerjaan perlu memikirkan jaringan kerja. Menurut Ika, jaringan yang kita punya penting untuk mencari pekerjaan.
“Jangan sampai setelah resign, kita nggak punya pekerjaan. Apalagi saat pandemi saat ini susah memiliki pekerjaan baru,” katanya.
Untuk itu, kata Dia, personal branding itu penting sebelum resign bekerja. Ia menyarankan untuk membranding diri sendiri.
Ia memisalkan dirinya yang sebagai HRD, maka kawan-kawannya mengenal dia punya pengalaman hal itu.
“Kalau ada salah satu kawan saya yang butuh pekerjaan untuk HRD dan dia tahu pengalaman saya. Ia akan memberitahu kalau ada lowongan kerja di tempatnya dengan gaji lebih tinggi,” katanya. (Ilham)