BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 29 Jan 2023 18:57 WIB ·

Keluarga Bekasi Perlu Tingkatkan Ketahanan Keluarga


 Keluarga Bekasi Perlu Tingkatkan Ketahanan Keluarga Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Banyak permasalahan keluarga akhir-akhir ini di Kota Bekasi. Mulai dari kasus hamil pelajar hingga perceraian. Menghadapi masalah ini diperlukan ketahanan keluarga yang kuat.

Menurut Ketua Rumah Keluarga Indonesia Kecamatan Bantargebang Siti Mukhliso, bahwa kasus yang ramai saat ini berawal dari kerusakan moral dan banyaknya tuntutan dan keinginan menikah muda.

“Jika kita bisa kuatkan dengan program ketahanan keluarga, seharusnya semua bisa dicegah,” kata kandidat doktor ini di acara Jambore Rumah Keluarga Indonesia se Kota Bekasi, Ahad (29/1/2023).

Berdasarkan Modul Pembangunan Ketahanan Keluarga (2016) yang disusun oleh tim Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), ketahanan keluarga adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan-perubahan, masalah dan tantangan sehingga keluarga dapat berjalan terus mencapai kesejahteraannya.

Selain itu ketahanan keluarga juga bermakna kemampuan keluarga untuk menangkal atau melindungi diri dari berbagai permasalahan atau ancaman kehidupan baik yang datang dari dalam keluarga itu sendiri maupun dari luar keluarga seperti lingkungan, komunitas, masyarakat, maupun negara.

Siti menambahkan, bahwa secara pribadi, ia menyampaikan tidak cukup dengan memberikan solusi saja dengan meningkatkan ketahanan keluarga setiap orang. Sebab, ini bukan persoalan sederhana.

“Harus melakukan berbagai aspek pencegahan, pemeliharaan dan pastinya juga mengatasi masalah yang ada dengan memberikan panduan sesuai syariat Islam dan membangun kekuatan keluarga di sistem masyarakat,” katanya.

Selain itu, kata dia, mereka yang punya masalah tentu saja perlu melakukan pembelaan atau advokasi.

“Dan kemudian diberikan pelayanan apa yang menjadi persoalan mereka dan mudah-mudahan bisa ditemukan solusi yang terbaik,” tutur Siti.

Bagaimana Terkait Kebebasan Anak?

Siti mengatakan terkait kebebasan anak pada hakekatnya kebebasan adalah hak asasi manusia. Namun, kebebasan harus selalu berdasarkan pada konstitusi perundang-undangan.

“Karena bagaimanapun juga tanggung jawab masyarakat, tanggung jawab individu berada dalam tanggung jawab sosial dan sehingga apa kebebasan yang dimaksud pastinya harus selalu diarahkan dan lebih bermanfaat serta lebih berdaya dan mudah-mudahan kebebasan yang diinginkan oleh generasi kita justru kita arahkan untuk lebih berdaya produktif lebih memajukan untuk dirinya dan juga untuk lingkungannya,” katanya.

Kemudian pastinya, kata Siti Mukhliso, orangtua punya tanggung jawab utama, peran utamanya menjaga generasi membangun kekuatan di rumahnya, membangun sistem keluarga yang demokratis, egaliter, dan membangun produktivitas dan bisa kontribusi bagi masyarakat.

“Sehingga peran kedua orang tua harus sinergi. Sebab, pada hakikatnya peran keluarga tak terlepas dari peran ayah dan ibu. Selama ini stigma ibu adalah paling bertanggung jawab. Sesungguhnya ayahnya. Sehingga seorang ibu perlu kehadiran suami dalam mendidik generasi,” katanya.

Pola Pengasuhan bagaimana yang Benar?

Terkait pola pengasuhan anak yang benar, Siti mencotohkan Nabi Ibrahim. Ia adalah sosok ayah, bapaknya para nabi dan menjadi tauladan utama di dalam Alquran.

“Sesungguhnya pada diri Ibrahim ada contoh yang nyata sosok ayah. Kalau kita baca sejarah tentang Nabi Ibrahim dan Ismail sungguh pertemuan antara nabi Ibrahim dan Ismail dalam selama hidup mereka tidak menunjukkan kegagalan. Bahkan, Ismail mewarisi kualitas ayahnya. Ini berarti bukan soal waktu tetapi kualitas dan kekuatan fisik Ibrahim bertemu anaknya,” ujarnya menjelaskan.

Untuk itu, ia berpesan kepada keluarga di Kota Bekasi untuk selalu mengokohkan kembali visi dan misi. Bahwa keluarga Indonesia harus selalu memiliki visi misi yang jelas dalam membangun generasi.

“Karena memang sesungguhnya investasi terbesar dalam kehidupan kita adalah keluarga sehingga memberikan manfaat baik di dunia, insyaallah sampai dikumpulkan oleh Allah di surga,” katanya. (ham)

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Soal Kenaikan Tarif PDAM, Legislator PKS Harap Wali Kota Bekasi Bisa Merasakan Keresahan Masyarakat

4 Maret 2025 - 04:48 WIB

Soal Tarif Baru PDAM Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Sebut Penyesuaian Bukan Kenaikan

3 Maret 2025 - 22:55 WIB

Sertifikat Rumah Tak Kunjung Terbit, Lussi Warga Perumahan Griya Husada Asri Ngadu ke Presiden

22 Februari 2025 - 17:48 WIB

Pj. Wali Kota Bekasi Berikan Salam Perpisahan ke ASN Pemkot Bekasi

18 Februari 2025 - 19:18 WIB

Pengamat: Efisiensi Anggaran Berpotensi Hambat Pengembangan Pendidikan Tinggi

14 Februari 2025 - 10:57 WIB

Peringati HPN 2025, Firdaus: Moment Bersatunya Masyarakat Pers

11 Februari 2025 - 12:33 WIB

Trending di Berita Terbaru