BEKASIMEDIA.COM – Palestina kembali mencekam. Serangan yang dilakukan oleh tentara Israel semenjak akhir Ramadhan kemarin telah menimbulkan luka yang sangat dalam dan mencoreng nilai toleransi kedamaian dunia internasional.
Penyerangan yang terjadi sejak akhir Ramadhan hingga setelah Idulfitri menelan ratusan korban jiwa dan juga kerugian materiil. Setidaknya dilansir beberapa media, total 244 orang tewas selama terjadinya aksi penyerangan, sedikitnya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, terbunuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. Sedangkan Israel melaporkan 12 warganya, termasuk 2 anak-anak, terbunuh akibat serangan roket Hamas.
Peristiwa ini sontak mengundang berbagai pihak untuk bersuara. Di beberapa negara aksi membela Palestina terus bergulir. Para pesepak bola dan selebritis dunia bahkan tidak ragu bersuara membela Palestina. Di Indonesia, lembaga charity dan para influencer juga berlomba-lomba menggalang donasi.
Aksi-aksi menuntut kemerdekaan Palestina pun disuarakan di jalan-jalan, termasuk salah satunya dilakukan massa dari Aliansi Masyarakat Bekasi Bela Palestina, yang terdiri dari KAMMI Bekasi Kota, BEM STIU Darul Hikmah, BEM STMIK Bani Saleh, LDK Ukhuwah menggelar aksi pada Selasa (25/5/2021) dimulai dari Jalan Chairil Anwar, gerbang tol Bekasi Timur dan berakhir di depan gedung DPRD Kota Bekasi. Aksi ini pun diterima langsung oleh Ketua DPRD, Chairoman Joewono Putro dan Anggota FPKS, Sardi Effendi.
Dalam aksi ini massa menginginkan Israel bukan hanya melakukan gencatan senjata melainkan mengembalikan tanah yang sudah dirampas mereka. Aksi ini bertemakan “Palestina Rakyat Indonesia Akan Selalu Bersamamu”.
“Sudah sepatutnya kita mendukung perdamaian internasional yang tertulis dalam UUD 1945, Genosida dan Penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi,” Ucap Arif Ketua KAMMI Bekasi.
Selanjutnya dikatakan oleh M. Riadi Fajar selaku Presiden Mahasiswa STIU Darul Hikmah, “Kami sebagai salah satu kampus syariah di Bekasi sangat merasakan duka yang amat mendalam atas apa yang terjadi pada Palestina. Kalau sesama manusia saja merasakan duka apalagi kami sesama saudara seiman.”
Aksi ini berlangsung dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan dengan tetap menjaga jarak dan mengenakan masker.
“Untuk kami Aliansi Masyarakat Bela Palestina bukan hanya gencatan senjata tetapi kemerdekaan dan tanah Palestina harus dikembalikan itu sudah harga mati,” ujar Rubi Lesamana selaku Koordinator Aksi.
Ada 7 poin tuntutan dari Aliansi Masyarakat Bela Palestina ini. Selengkapnya sebagai berikut:
Palestina yang dalam sejarahnya memiliki ikatan emosional secara kenegaraan dengan Indonesia, sebagaimana kita tahu bahwa kemerdekaan Indonesia salah satu negara yang pertama mengakui kemerdekaannya adalah Timur Tengah, dan Palestina termasuk dalam negara yang mengakui kemerdekaan NKRI.
Dalam pembukaan UUD 1945 jelas tertulis “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan…” Dan juga sikap dari presiden RI Joko Widodo mendesak dewan keamanan PBB agar segera mengambil tindakan atas pelanggaran yang terus dilakukan Israel.
Sudah sejak lama konflik Palestina dan Israel berlangsung, setidaknya dalam catatan sejarah konflik dimulai pada tahun 1948. Kala itu, warga Palestina merasa keberatan dan negara negara Arab dimobilisasi untuk mencegah pembentukan negara Israel. Kejadian itu menyebabkan perang Arab-israel pada tahun 1948. Ketika perang berakhir Israel sudah menguasai sebagian besar wilayah bekas kekuasaan Inggris. Termasuk menguasai sebagian besar wilayah Yerusalem. Sementara Yordania menguasai tepi barat dan Mesir menguasai Gaza. Menurut PBB, lebih dari setengah populasi Arab-palestina melarikan diri dan diusir. Tidak hanya itu, perang dan konflik terus terjadi tepat di tahun 1967 atau dikenal sebagai perang enam hari, Israel kembali merebut jalur Gaza dan semenanjung Sinai dari Mesir.
Atas dasar kemanusiaan dan kemerdekaan hal tersebut sudah sangat melanggar HAM yang selama ini kita junjung tinggi, dan bukan seberapa besar yang kita lakukan tetapi apa yang pernah kita lakukan untuk rakyat Palestina ketika bersaksi di hadapan Tuhan.
Maka dari itu kami dari aliansi Masya Bekasi bela Palestina menyatakan :
1. Mengecam sikap Amerika serikat yang telah memblokir pertemuan dewan keamanan PBB dalam pembahasan permasalahan Palestina.
2. Mengutuk tindakan kekerasan dan pengusiran militer Israel atas warga Palestina di Sheikh Jarrah serta penutupan masjid Al-Aqsha.
3. Mengecam kejahatan genosida dan pembersihan etnis yang dilakukan Israel.
4. Menuntut DPRD Kota Bekasi berperan aktif untuk kemerdekaan Rakyat Palestina.
5. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memasifkan berita di media sosial terkait kejahatan dan kekejaman yang dilakukan zionis Israel kepada warga Palestina merupakan bentuk penjajahan yang nyata.
6. Mengajak seluruh umat muslim di Indonesia agar memanjatkan doa dan qunut nazilah memohon pertolongan Allah swt untuk kaum muslimin di Palestina dan menghancurkan Zionisme Israel di bumi Palestina
7. Menuntut PBB menghukum Israel atas pelanggaran gencatan senjata dan kembali mematuhi perjanjian gencatan senjata