BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Berita Terbaru · 22 Mar 2020 WIB ·

Ridwan Kamil Minta Walkot Bekasi Copy Kebijakan DKI Jakarta


 Ridwan Kamil Minta Walkot Bekasi Copy Kebijakan DKI Jakarta Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kehadirannya di Kota Bekasi, Ahad (22/3/2020) karena situasi dan urgensinya sudah sangat mendesak. Ia juga meminta Pemkot Bekasi mengikuti apa yang dilakukan DKI Jakarta dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

“Saya hadir di Kota Bekasi dengan situasi dan urgensinya sangat mendesak. Dari 55 yang positif di Jawa Barat itu 41 nya ada di Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi-red). Jadinya mengindikasikan mayoritas penyebaran penularan ini daerah-daerah yang berdekatan dengan Jakarta sebagai episentrum penularan virus ini. Arahan saya kepada Wali Kota Bekasi, kebijakan di DKI tolong dicopy. karena situasinya persis. Kotanya padat, statistik yang positif tertinggi,” ungkap Ridwan Kamil saat konferensi pers di Stadion Patriot Candrabagha, Ahad (22/3/2020).

Artinya, lanjut Ridwan Kamil, pekan ini kantor-kantor yang ada di Kota Bekasi juga harus libur dulu seperti di DKI Jakarta.

Kepada warga Kota Bekasi, Ridwan Kamil mengatakan akan dilakukan tes massal dengan ravid tes.

“Minggu ini barangnya belum ada. Tapi dijanjikan pemerintah pusat, barangnya ada Senin besok sampai Bandung. Ada dengan darah dan PCR. Ngetesmya dengan darah. Juga
mengecek tenggorokan dahak dan hidung.”

Untuk tahap pertama, datanya akan disiapkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi.

Untuk tahap pertama, yang akan dites adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 50 orang terdekatnya. Kemudian Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan 50 orang yang ada di dekatnya.

Selanjutnya adalah petugas kesehatan yang bekerja di unit-unit kesehatan.

“Mereka yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat juga akan dites. lurah camat, kyai, ulama,” imbuh RK.

RK menegaskan bahwa tes massal bukan berarti semua warga dites.

“Tidak bisa semua dites karena tidak mungkin. Di Korea Selatan yang dikatakan paling canggih, hanya 200.000 yang dites dari 45 juta penduduknya.”

Terakhir, RK meminta seluruh warga Kota Bekasi agar lebih banyak beraktivitas di rumah.

(dns/eas)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Akan Digelar Di Taman Kota, Ketua Umum Qur’anic Relationship Ajak Pemuda Bekasi Mengaji

28 Maret 2024 - 23:54 WIB

Rian Nopandra kembali pimpin ketua PWI Banten periode 2024-2029

28 Maret 2024 - 08:52 WIB

Kecewa atas Pelaksanaan Pemilu 2024 yang Tidak Transparan DPRD Akan Panggil Ketua KPU dan Bawaslu

26 Maret 2024 - 17:54 WIB

Anis Byarwati Tegaskan Kerjasama Dengan Dewan Kota Jakarta Untuk Kemaslahatan Masyarakat

25 Maret 2024 - 15:54 WIB

Sodikin: Pemkot Bekasi Harus Berani Beli Lahan Untuk Pembangunan Gedung Sekolah Di Jatirahayu

24 Maret 2024 - 18:09 WIB

Pengamat Politik Unsoed Prediksi Partai Koalisi Pilpres yang Berseberangan Potensi Berkoalisi di Pilbup Banyumas

22 Maret 2024 - 05:37 WIB

Trending di Berita Terbaru