BEKASIMEDIA.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kehadirannya di Kota Bekasi, Ahad (22/3/2020) karena situasi dan urgensinya sudah sangat mendesak. Ia juga meminta Pemkot Bekasi mengikuti apa yang dilakukan DKI Jakarta dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
“Saya hadir di Kota Bekasi dengan situasi dan urgensinya sangat mendesak. Dari 55 yang positif di Jawa Barat itu 41 nya ada di Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi-red). Jadinya mengindikasikan mayoritas penyebaran penularan ini daerah-daerah yang berdekatan dengan Jakarta sebagai episentrum penularan virus ini. Arahan saya kepada Wali Kota Bekasi, kebijakan di DKI tolong dicopy. karena situasinya persis. Kotanya padat, statistik yang positif tertinggi,” ungkap Ridwan Kamil saat konferensi pers di Stadion Patriot Candrabagha, Ahad (22/3/2020).
Artinya, lanjut Ridwan Kamil, pekan ini kantor-kantor yang ada di Kota Bekasi juga harus libur dulu seperti di DKI Jakarta.
Kepada warga Kota Bekasi, Ridwan Kamil mengatakan akan dilakukan tes massal dengan ravid tes.
“Minggu ini barangnya belum ada. Tapi dijanjikan pemerintah pusat, barangnya ada Senin besok sampai Bandung. Ada dengan darah dan PCR. Ngetesmya dengan darah. Juga
mengecek tenggorokan dahak dan hidung.”
Untuk tahap pertama, datanya akan disiapkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi.
Untuk tahap pertama, yang akan dites adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 50 orang terdekatnya. Kemudian Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dan 50 orang yang ada di dekatnya.
Selanjutnya adalah petugas kesehatan yang bekerja di unit-unit kesehatan.
“Mereka yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat juga akan dites. lurah camat, kyai, ulama,” imbuh RK.
RK menegaskan bahwa tes massal bukan berarti semua warga dites.
“Tidak bisa semua dites karena tidak mungkin. Di Korea Selatan yang dikatakan paling canggih, hanya 200.000 yang dites dari 45 juta penduduknya.”
Terakhir, RK meminta seluruh warga Kota Bekasi agar lebih banyak beraktivitas di rumah.
(dns/eas)