BEKASIMEDIA.COM – Aktivis Perempuan Bekasi Timur, Siti Julaeha menyatakan diskusi publik (foccus group discussion) yang dihelat Komunitas Media Online (komodo) pada Kamis (8/11/2018) di Facetime Bekasi Timur bagus karena membuat masyarakat tercerahkan soal pornografi dan bahayanya.
“Cukup bagus sekali informasi yang dipaparkan, ternyata banyak kasus-kasus pornografi yang terjadi.
Tapi dengan adanya data dan fakta dari KPAI kita jadi aware bahwa pornografi itu ternyata menggurita,” ulas perempuan yang juga Caleg DPRD Kota Bekasi Dapil 1 (Bekasi Timur-Bekasi Selatan).
Ia setuju memang harus ada kerjasama dari berbagai pihak.
“Harus ada regulasi yang jelas yang bisa melindungi anak supaya pornografi tidak menyasar anak-anak,” imbuhnya.
Perempuan yang juga aktif di Organisasi Persaudaraan Muslimah (salimah) ini mengaku dirinya sering menerima keluhan dan curahan hati para ibu majelis taklim soal ini.
“Ternyata pengaruhnya bukan cuma ke anak, tapi ke keluarga juga,” ujarnya.
Oleh karena itu ia berharap
pemerintah bisa memberlakukan aturan yang lebih melindungi lebih banyak lagi.
“Orang-orang yang bergerak dalam bisnis pornografi itu jahat, mereka akan menghalalakan segala cara,” ucapnya miris.
Jadi ia merasa bersyukur bisa mengikuti FGD yang diselenggarakan Komodo ini, karena membangunkan kesadaran berbagai pihak tentang bahaya pornografi.
“Alhamdulillah hari ini ikut acara ini jadi membangunkan kesadaran. karena kita masyarakat harus lebih sering bersuara agar pemerintah merasa masyarakat prihatin dengan banyak kasus. Kedepan mudah-mudahan lebih baik lagi,” pungkasnya. (dns)