BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Opini · 24 Sep 2025 21:47 WIB ·

Standar Ganda Kemanusiaan Versi Cantona


 Standar Ganda Kemanusiaan Versi Cantona Perbesar

Oleh:
Syukur Sudani Hulu, S.E.,M.M.
(Ketua Harian Garuda Keadilan Kabupaten Bekasi)

Legenda sepak bola Manchester United dan timnas Prancis, Éric Daniel Pierre Cantona, beberapa hari lalu menyuarakan keberpihakannya kepada Palestina di hadapan ribuan orang dalam konser Together 4 Palestine di London, Kamis (17/9/2025).

“Empat hari setelah Rusia memulai perang dengan Ukraina, FIFA dan UEFA langsung membekukan sepak bola Rusia. Namun, sudah 716 hari sejak Amnesty International menyebut terjadi genosida di Gaza, Israel masih bebas berkompetisi. Kenapa ada standar ganda?” tegas Cantona kepada para penonton.

Isu standar ganda ini memang sangat sensasional. Ketika tragedi kemanusiaan terjadi di negara-negara Eropa atau negara sekutu Amerika, seluruh organisasi internasional dan dunia olahraga bersatu menunjukkan duka cita dan solidaritas. Para pemain Eropa mengheningkan cipta sebelum pertandingan sebagai bentuk penghormatan terhadap korban perang di Ukraina.

Namun, hal yang sama tidak terjadi ketika korban berasal dari negara-negara muslim. Palestina, misalnya, terus menjadi sasaran serangan Israel yang menimbulkan lebih dari 60.000 korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan. Semua itu atas alasan pembentukan negara Israel sesuai klaim warisan leluhur mereka.

Tidak terlihat kesedihan yang sama dari negara-negara Eropa. Media sosial klub-klub Eropa pun terkesan acuh tak acuh. Selagi korban adalah muslim dan berasal dari negara Arab, mereka seolah membiarkan saja — mungkin dengan dalih, “Selama itu bukan kita, tidak masalah.”

Sebagai seorang muslim, tentu kita tidak boleh pesimis. Allah berfirman, “Janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53).

Akhir-akhir ini, angin perubahan mulai berhembus. Negara-negara Eropa seperti Kanada, Inggris, Prancis, dan Australia yang sebelumnya condong ke pihak lain, kini menunjukkan dukungan kepada Palestina. Bendera Palestina pun berkibar di berbagai penjuru dunia.

Di PBB, hasil voting menunjukkan 142 negara mendukung kemerdekaan Palestina, 12 negara abstain, dan hanya 10 negara yang menolak, termasuk Amerika Serikat.

Ini adalah tanda dan kabar baik. Apakah ini akan menjadi akhir penderitaan rakyat Palestina? Ataukah do’a kaum muslimin di seluruh dunia akan diijabah oleh Allah SWT?

Ya Rabbana, Engkau Maha Membolak-balikan hati, tetapkanlah hati kami dalam ketaatan kepada-Mu dan berikanlah kemerdekaan bagi bangsa Palestina.

Rabu, 24 September 2025

Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

LGBT Di Bekasi dan Jalan Keluar Regulasi

24 September 2025 - 17:01 WIB

Korupsi Dana Desa: Ironi Demokrasi dan Siklus Kejahatan yang Tak Berujung

24 September 2025 - 16:09 WIB

Cuan Lancar, Hidup Nyaman: 5 Tips Keuangan ala Anak Kost

22 Juli 2025 - 09:46 WIB

Menyusutnya Lahan Sawah di Bekasi: Ancaman Nyata bagi Ketahanan Pangan Lokal

20 Juni 2025 - 07:41 WIB

Tung Tung Saur dan Tantangan Literasi Digital Anak

2 Juni 2025 - 06:00 WIB

Hari Buruh, Malapetaka itu bernama Omnibus Law Ciptaker

1 Mei 2025 - 21:05 WIB

Trending di Opini