BEKASIMEDIA.COM – Bidang kesehatan masih menjadi skala prioritas pemerintah yang dinomor satukan, seperti halnya virus Covid yang sampai detik ini mengalami banyak varian sehingga membuat tenaga medis harus bekerja keras untuk menanggulanginya. Selain itu juga ada stunting, di mana stunting merupakan suatu kondisi dimana anak-anak yang berusia dibawah lima tahun atau balita mengalami kegagalan pertumbuhan yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin/bayi.
Kondisi anak yang mengalami stunting dapat dilihat dari tinggi badan mereka yang berada di bawah standar tinggi anak seusianya, pertumbuhan tulangnya dibawah standar tingi anak seusianya, pertumbuhan tulangnya tertunda dan berat badan rendah untuk anak seusianya.
Indonesia berada di peringkat kedua se-Asia Tenggara dalam permasalahan stunting alam menurut Global Nutrition Report 2016. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting, diantaranya kurangnya gizi yang diserap ibu pada saat hamil, kurangnya asupan gizi pada bayi pasca dilahirkan, kesakitan pada bayi, serta kondisi sosial ekonomi keluarga. Dampak yang ditimbulkan dari balita yang terkena stunting ini mereka dapat mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif di masa pertumbuhannya.
Berdasarkan permasalahan yang terdapat di Desa Wangisagara dan keterkaitannya dengan pencapaian SDGs Desa, maka tujuan utama program inovasi masyarakat ini adalah: 1. Melakukan pendampingan dan edukasi tentang peningkatan gizi keluarga khususnya balita stunting. 2. Melakukan penyuluhan kepada calon pengantin (catin). 3. Memberikan bantuan yang diperlukan untuk keluarga balita stunting.
Desa Wangisagara adalah bagian dari Pemerintah Kabupaten Bandung Kecamatan Majalaya dengan luas wilayah 195,00 Ha dengan Jumlah Penduduk 17.660 Jiwa, terdiri dari 9.193 laki-laki dan 8.467 perempuan, 5.684 Kepala Keluarga dan jumlah hak pilih berdasarkan sensus Pemilihan Legislatif 10.090 orang. Desa Wangisagara terdiri dari 3 Dusun, 14 RW, 56 RT dan 18 Posyandu.
Tujuan Kegiatan Memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang beresiko dan buruknya penderita Stunting untuk masa depan anak sehingga masyarakat mengerti bagaimana caranya supaya anak mereka tidak terkena stunting. Bentuk Kegiatan Melakukan Pelayanan posyandu dan memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita penderita stunting.
Pelaksana Kegiatan adalah Mahasiswa Magister Managemen Inovasi Universitas Teknologi Digital Bandung.
Edukasi tentang gizi dan stunting kepada masyarakat sangat diperlukan untuk pencegahan. Pendampingan dan penyuluhan kepada calon pengantin juga membantu pencegahan terjadinya stunting. Selain itu bantuan juga perlu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan
Pelaksana kegiatan penyuluhan berharap ke depan penggunaan dana desa yang terencana karena akan memberikan dampak positif untuk pembangunan desa, yang dialokasikan dari pos kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat khususnya pada penanganan stunting di desa.
Karya Ilmiah ini Disusun oleh :
Fachrizza Mudzakky, S.H.
Iis Nina Kartina, S.Ak.
Windy Yulianti, S.P.