Dampak Maraknya Perdagangan Online Terhadap Pedagang Konvensional
Shabrina Nur Ramadhani-11230150000041
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
shabrinadafa2000@gmail.com
Dalam beberapa tahun belakangan ini di Indonesia terjadi salah satu kemajuan terbesar dalam dunia bisnis kontemporer yaitu perdagangan online atau daring. Bisnis daring berkembang pesat karena kemajuan teknologi dan kemudahan mengakses internet kapan pun dan di mana pun.
Menurut data yang dilansir oleh situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pertumbuhan ecommerce di Tanah Air menduduki peringkat pertama dunia. Sementara Meksiko berada di peringkat kedua dengan pertumbuhan mencapai 59 persen, Indonesia sukses meraih angka 78 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Pasar-pasar daring yang terus berkembang ini sangatlah pesat dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun keuntungan yang ditawarkan oleh konsumen dan bisnis daring lebih menarik, perdagangan daring juga memiliki dampak yang signifikan pada pedagang konvensional yang biasanya beroperasi di toko fisik atau dengan metode konvensional. Dalam artikel ini akan membahas dampak maraknya perdagangan daring terhadap pedagang konvensional, termasuk perubahan dalam perilaku konsumen, persaingan yang makin ketat, serta perubahan dalam model bisnis konvensional.
Perubahan Perilaku Konsumen
Perubahan dalam perilaku konsumen adalah salah satu efek paling mencolok dari dampaknya perdagangan online.
Konsumen sekarang dapat mengakses lebih banyak barang dan jasa melalui internet berkat kemajuan teknologi. Mereka dapat dengan mudah mencari dan membandingkan harga, ulasan, dan kualitas produk, membuat mereka lebih cerdas dalam berbelanja. Ini telah mengubah bagaimana konsumen dapat berinteraksi dengan pedagang konvensional secara lancar.
Dahulu, konsumen biasanya berbelanja di toko fisik lokal sebelum memutuskan untuk membeli, tetapi sekarang mereka sering melakukan penelitian daring sebelum memutuskan untuk membeli. Mereka dapat mendapatkan rekomendasi dari teman-teman di media sosial, membaca ulasan, dan bahkan membandingkan harga dengan hanya beberapa klik saja. Karena pelanggan lebih suka berbelanja secara daring, toko fisik sering mengalami penurunan jumlah pelanggan.
Ketatnya Persaingan
Dampak lain dari perdagangan online terhadap pedagang konvensional adalah persaingan yang makin ketat. Bisnis online biasanya memiliki keuntungan biaya yang besar. Pertama, dapat menghemat uang dengan tidak menyewa toko fisik, mempekerjakan karyawan yang lebih sedikit, dan mengotomatiskan banyak proses bisnis.
Kedua, dapat menjual barang dengan harga yang lebih rendah daripada penjual konvensional, dan perdagangan daring memungkinkan perusahaan untuk mencapai pasar yang jauh lebih besar.
Sementara pedagang konvensional terbatas pada lokasi fisik mereka, mereka tidak dapat melayani pelanggan dari seluruh dunia. Ini menciptakan persaingan yang lebih intens, terutama bagi pedagang konvensional yang tidak mampu bersaing dalam hal harga. Karena persaingan yang makin ketat ini, banyak pedagang konvensional harus mempertimbangkan kembali dan mengubah model bisnis mereka.
Mereka perlu menemukan cara untuk meningkatkan nilai tambah, layanan pelanggan, atau menemukan niche pasar yang tidak dilayani oleh bisnis daring. Ini bisa menjadi tantangan besar bagi banyak pedagang konvensional, terutama yang telah beroperasi dengan cara yang sama selama bertahun-tahun.
Selain itu, perdagangan online telah memengaruhi model bisnis konvensional dalam berbagai cara. Penjualan ritel adalah salah satu contoh yang paling jelas. Karena penggunaan penjualan daring yang makin meningkat, toko fisik, terutama pusat perbelanjaan, menghadapi tekanan yang signifikan.
Banyak toko fisik menghadapi tantangan untuk menarik pelanggan tetap ke toko fisik mereka. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa telah menggabungkan penjualan daring dan fisik dalam satu model bisnis multichannel. Dengan membangun dan mengintegrasikan situs web e-commerce mereka sendiri dengan toko fisik mereka, pelanggan dapat memilih untuk berbelanja secara online atau offline, dan bahkan dapat mengembalikan atau menukar barang di toko fisik jika mereka memilih demikian.
Selain itu, beberapa penjual tradisional telah berusaha untuk membuat pengalaman berbelanja di toko fisik mereka lebih menarik. Mereka menyediakan layanan pelanggan yang lebih personal, mengadakan acara-acara khusus, atau menciptakan lingkungan yang lebih menarik. Ini adalah upaya untuk membuat toko fisik tetap relevan dalam era perdagangan daring yang marak. Namun, tidak semua pedagang konvensional memiliki sumber daya atau kemampuan untuk mengadopsi model bisnis multichannel atau meningkatkan pengalaman berbelanja mereka. Ini telah menyebabkan banyak toko fisik mengalami penurunan penjualan dan beberapa bahkan terpaksa tutup.
Dampak Sosial Perdagangan Online
Selain dampak langsung pada pedagang konvensional, maraknya perdagangan online juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.
Ini termasuk perubahan dalam lapangan pekerjaan, perubahan dalam pola pengeluaran konsumen, dan dampak lingkungan. Salah satu dampak sosial yang paling mencolok adalah perubahan dalam lapangan pekerjaan. Bisnis daring cenderung mempekerjakan lebih sedikit karyawan dibandingkan dengan bisnis konvensional. Mereka mengotomatiskan banyak proses, seperti pengolahan pesanan dan pengiriman, yang sebelumnya dilakukan oleh pekerja manusia.
Ini telah mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan dalam beberapa sektor, terutama di toko fisik dan pabrik-pabrik yang memproduksi barang konsumen.
Selain itu, maraknya perdagangan daring juga telah mengubah pola pengeluaran konsumen. Konsumen sekarang lebih cenderung untuk berbelanja secara daring untuk barang-barang tertentu, seperti pakaian, peralatan elektronik, dan barang-barang kecil.
Ini dapat mengurangi omzet toko fisik yang menjual barang-barang tersebut. Sebaliknya, sektor jasa seperti restoran, layanan kesehatan, dan hiburan sering kali tidak terpengaruh oleh perdagangan daring, dan bahkan bisa mengalami pertumbuhan.
Dampak lingkungan juga perlu dipertimbangkan. Perdagangan daring dapat mengurangi jumlah perjalanan yang diperlukan konsumen untuk berbelanja, yang pada gilirannya dapat mengurangi emisi karbon. Namun, pengiriman barang secara global juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan, terutama jika tidak dielola dengan baik.
Kemasan berlebihan dan penggunaan bahan pengemasan yang tidak ramah lingkungan adalah masalah yang perlu diatasi oleh industri perdagangan daring.
Perdagangan daring telah menghadirkan banyak manfaat bagi konsumen, termasuk kemudahan berbelanja, penawaran harga yang kompetitif, dan akses ke berbagai produk dan layanan. Namun, maraknya perdagangan daring juga memiliki dampak yang signifikan pada pedagang konvensional.
Mereka menghadapi perubahan perilaku konsumen, persaingan yang makin ketat, dan perubahan dalam model bisnis tradisional. Untuk bertahan dan berkembang, pedagang konvensional perlu mengevaluasi dan mengadaptasi bisnis mereka.
Mereka harus mencari cara untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan, bersaing dalam hal kenyamanan, atau menemukan niche pasar yang tidak dilayani oleh bisnis daring. Selain itu, model bisnis multichannel dan peningkatan pengalaman berbelanja di toko fisik juga dapat membantu mereka tetap relevan dalam era perdagangan daring yang marak.
Dampak sosial dan ekonomi dari maraknya perdagangan daring juga tidak boleh diabaikan. Perubahan dalam lapangan pekerjaan, perubahan dalam pola pengeluaran konsumen, dan dampak lingkungan semuanya merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampak maraknya perdagangan daring ini, kita dapat mencari cara untuk meminimalkan dampak negatifnya dan memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh perdagangan daring.
Salah satu kunci utama adalah inovasi dan adaptasi yang terus-menerus, baik oleh pedagang konvensional maupun bisnis daring, untuk menciptakan lingkungan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan.
Saran saya kepada pemerintah sebagai agen yang ikut membantu perekonomian masyarakat yang sejahtera dan untuk tercapainya keseimbangan antara perdagangan daring dan konvensional, pemerintah dapat mempertimbangkan langkah-langkah berikut, yaitu yang pertama ialah pemberdayaan UMKM, memberikan pendidikan dan literasi digital kepada masyarakat, kolaborasi dengan berbagai pihak yang mendukung dan memajukan sektor pasar baik secara daring maupun konvensional, serta menerapkan pajak yang adil untuk keduabelah pihak yang mana diikuti pula oleh perlindungan perjanjian dagang yang sama-sama menuntungkan. Dengan demikian, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan seimbang perdagangan daring dan konvensional, memastikan kesejahteraan ekonomi secara menyeluruh.
Sekian, arikel tentang dampak maraknya perdagangan daring terhadap pedagang konvensional ini saya bahas semoga bermanfaat