Pendidikan Agama Sebagai Sarana Pengembangan Moral Anak Usia Dini
NAMA : NAILA TUNIAM
PRODI : PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Pendidikan merupakan salah satu upaya pelestarian molaritas yang sangat berpengaruh dalam kehidupan suatu bangsa. Kehidupan suatu bangsa membutuhkan pendidikan sebagai salah satu alat untuk mencetak generasi yang bermutu. Pendidikan dalam hal ini tidak terlepas dari peran pendidikan anak usia dini yang memberikan bimbingan dan pengenalan mengenai nilai agama dan moral kepada anak sejak awal masa pertumbuhan. Sebagai akibat dari banyaknya konten media sosial yang tersedia di generasi gen Z sekarang anak-anak dan remaja menjadi kecanduan dan lupa waktu serta asik dengan dunia mereka sendiri. Penggunaan gadget dan pengaruh sosial media menjadi salah satu faktor penyebab degradasi moral pada siswa SD. Anak dan para remaja akan menjadi tidak peduli dengan lingkunganya hingga dia tidak memenuhi kewajibanya sebagai siswa, yaitu belajar. Dan pendidikan sendiri mampu menghadirkan sebuah generasi yang bermoral dan berkarakter kuat karena manusia sesungguhnya dapat dididik dan berkembang.
Mayoritas penduduk bangsa Indonesia beragama Islam. Dan islam telah mengajarkan nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat. Tetapi kondisi saat ini sangat memprihatinkan, dimana tanda-tanda kehancuran suatu bangsa sudah terlihat pada bangsa indonesia.
Ada 10 tanda dari perilaku manusia yang menunjukan arah kehancuran suatu bangsa, yaitu : (1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, (2) ketidak jujuran yang membudaya, (3) semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan pada peran yang menjadi seorang pemimpin, (4) Pengaruh group terhadap tindakan kekerasan, (5) Adanya kecurigaan dan kebencian, (6) Penggunaan bahasa yang memburuk, (7) Penurunan etos kerja, (8) Turunya rasa peduli dan tanggung jawab individual terhadap warga negara, (9) Meningginya perilaku merusak diri, (10) Semakin jauhnya pedoman moral. Tanda-tanda hancurnya suatu bangsa yang terlihat pada banyak nya kasus-kasus kekerasan di sekolah khusususnya di kota besar.
Melihat berbagai permasalahan yang ada pada bangsa ini, pendidikan agama pada anak usia dini menjadi bagian penting yang sangat berperan dalam melakukan antisipasi dan memberikan kontribusinya dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral pada anak-anak indonesia.
Penanaman nilai-nilai agama dan moral ini dapat dilakukan dengan cara menanamkan karakter yang positif yang akan melekat pada diri seorang anak sehingga anak akan tumbuh menjadi generasi yang beragama, beradab, bermoral dan bermatabat. Dan itu adalah bagian dari kecerdasan spritual, maka kecerdasan spritual harus menjadi tujuan penting dalam proses pengembangan nilai-nilai agama dan moral. Pendidikan agama dan moral pada anak usia dini juga berperan penting sebagai sarana untuk membangun masyarakat yang beragama, beradab, dan mermartabat sesuai dengan nilai-nilai dalam ajaran agama islam, selain itu pengembangan moral dalam pendidikan agama juga sangat penting dalam memperbaiki suatu bangsa.
Tujuan pendidikan agama itu sendiri adalah untuk membentuk manusia yang mempunyai akhlakul karimah sesuai dengan ajaran islam. Pendidikan juga memberikan peran dalam upaya pengembangan moral dan nilai-nilai agama dalam rangka menciptakan generasi yang beragama dan beretika yang baik, begitu juga tujuan bersama seluruh elemen bangsa lainya. Terkait dengan pengembangan molaritasnya, anak usia dini pada dasarnya masih sangat memerlukan bantuan dalam beberapa hal seperti pembentukan karakter, pembentukan kepribadian, dan perkembangan sosial.
Pembentukan karakter pada diri seorang anak didapatkan pada lingkungan sekitarnya yaitu lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga adalah lingkungan terdekat yang dapat memberikan pengaruh pada karakter seorang anak. Selain keluarga, lingkungan terdekat seperti tetangga dan teman sebaya juga akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam pengembangan moral seorang anak sebagai sarana pendidikan agama. Pembentukan karakter dalam rangka pengembangan moralitas seorang anak juga dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pengenalan dan bimbingan mengenai nilai agama dan moral. Selain itu, seorang anak juga mendapatkan contoh atau role model yang diberikan oleh gurunya melalui berbagai media pembelajaran, sehingga anak akan mendapatkan gambaran dan contoh bagaimana harus bersikap sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral yang berlaku.
Tahapan perkembangan moral seorang anak sangat terkait dengan lingkungan sosialnya. Pada usianya seorang anak sangat bergantung dengan orang-orang disekitarnya, sehingga pola pengasuhan yang baik akan berpengaruh dalam penerapan atau penerimaan nilai-nilai positif yang akan melekat dalam diri seorang anak. Hal ini menyebabkan pentingnya seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi perkembangan anak-anak indonesia dalam berpendidikan agama. Menurut imam ahmad ibnu Hanbal yang dikutip oleh karim bahwa sifat ajaran islam adalah penyempurnaan moral karena nilai moral dalam islam tiada lain merupakan penyempurnaan dan pengembangan dari nilai moral yang sudah ada dalam masyarakat. Seperti bahwasanya nabi bersabda “saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
Ilmu yang ada dalam ajaran islam harus diselaraskan melalui pendidikan agama sejak dini, karena anak sejak kecil telah memiliki insting kejiwaan dan keilmuan yang harus dibangun melalui pendidikan agama. Keteladanan dan pembiasaan dapat dijabarkan dalam berbagai kegiatan permainan dengan pembelajaran yang menarik bagi anak usia dini. Dan bahwasanya anak usia dini akan tertarik dengan permainan yang edukatif yang menyenangkan. Dalam permainan itu dimasukan juga nilai-nilai agama yang bernilaikan moral. Sehingga penanaman nilai-nilai agama dan moral diterapkan dalam lingkungan yang paling nyaman dan menyenangkan bagi anak dalam penerapan pendidikan agama.
Moral dan agama adalah pondasi bagi anak usia dini itu sendiri yang akan menjadi pedoman hidup, terlebih dalam menghadapi peluang dan tantangan sehari-hari. Dan merupakan menjadi pondasi dasar untuk perkembangan anak selanjutnya yang dimana moral sangat berperan penting didalam kehidupan. Pendidikan nilai-nilai agama dan moral merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaanya, dan jika hal itu telah tertanam dengan baik dalam setiap anak sejak dini. Perkembangan agama dan moral sendiri adalah pedoman bagi manusia untuk hidup dan penerapanya. sangat penting bagi anak-anak, yang dimulai dengan semenjak masih bayi yang harus diajarkan oleh para orang tua. Sesuatu yang sangat penting juga bagi kehidupan, moral merupakan patokan atau standar tentang bagaimana berperilaku yang baik dan sudah diajarkan sejak kecil.
Para orang tua memandang agama dan moralsaling terkait dan tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Perkembangan moral pada anak adalah tingkah dan perilaku anak atau seseorang untuk menjaga dan berkelakuan baik di zaman yang semakin tua sekarang ini yang mana mereka sudah menganggap biasa saja atau melanggar terhadap aturan dan tuntunan yang sudah ditetapkan di dalam agama kita terutama agama islam. Salah satu perkembangan yang harus di capai oleh anak yang meliputi pengenalan akan tuhan, pembiasaan tentang cara beribadah, dan pengenalan tentang tata cara bersikap baik terhadap sesama. Perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini sendiri sangat dipengaruhi oleh sikap orang tua terhadapnya sejak ia dilahirkan.
Dan hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan perkembangan pendidikan nilai agama dan moral anak usia dini antara lain: (1). konsisten dalam mendidik anak, (2). Sikap orang tua terhadap keluarga, (3). Penghayatan dan pengalaman agama yang dianutnya, (4). Dan sikap orang tua dalam menerapkan norma. Selain itu, dalam menggunakan metode karya wisata orang tua atau pendidik pun juga bisa mengajak anak berpegian ketempat-tempat wisata alam seperti kepantai dan kepegunungan lainya, pada tempat itu anak dapat langsung mengetahui kebesaran tuhan dalam menciptakan alam semesta ini dengan bimbingan dari orang tua atau pendidiknya.