Dampak Pembangunan Infrastruktur Di Wilayah Pesisir Terhadap Ekosistem Laut
Nama : Anindah Sipa Lestari
NIM : 11230150000048
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Salah satu yang memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan wilayah adalah wilayah pesisir dan laut. Wilayah pesisir memiliki sumber daya alam yang beragam, baik sumber daya yang dapat diperbaharui maupun sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Selain itu wilayah ini juga memiliki aksesibilitas yang sangat baik untuk berbagai kegiatan ekonomi, seperti transportasi, pelabuhan, industri, pemukiman, dan pariwisata.
Kawasan pesisir pada umumnya merupakan wilayah terpilih untuk Pembangunan industri yang bergantung pada perhubungan laut, baik untuk memasok bahan baku atau pengangkutan hasil produksi, industry berat yang di kembangkan dikawasan pesisir antara lain pupuk, baja, semen, kayu lapis dan kertas, pengolahan minyak kelapa sawit yang menghasilkan limbah beracun dan tidak dapat terurai secara biologis mengalir ke dalam perairan estuari. Di kota-kota besar pesisir, seperti Jakarta dan Surabaya yang memiliki Pelabuhan, umumnya memiliki tingkat pembuangan limbah yang tinggi, pencemaran dari limbah organik yang menghabiskan oksigen terlarut seperti limbah kota, dan limbah industri yang beracun dampak pada lingkungan dan sumber daya pesisir serta berbahaya bagi Kesehatan manusia.
Pengaruh Pembangunan Kawasan Pesisir
Pembangunan di kawasan pesisir memiliki pengaruh yang besar bagi lingkungan dan manusia baik dalam hal positif maupun negatif. Pembangunan seperti reklamasi, pembangunan Pelabuhan, dan pembangunan dalam bidang industri lainnya terbukti telah membantu perekonomian masyarakat ke arah yang lebih baik. Terlepas dari hal itu Pembangunan di kawasan pesisir dapat menjadi ancaman bagi keseimbangan alam di area tersebut.
Kegiatan Pembangunan di Kawasan pesisir dapat menjadi sumber pencemaran baru terhadap ekosistem yang ada. Ekosistem di perairan pesisir dikenal sebagai ekosistem yang sangat sensitif terhadap dan ekosistem pencemaran lingkungan.
Ekosistem laut menjadi salah satu di antara tiga ekosistem penting pesisir lainnya yaitu ekosistem mangrove dan ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan habitat yang sangat penting bagi ikan, moluska dan organisme laut lainnya. Selain itu, limbah Pembangunan dan aliran air limbah dapat mencemari perairan dan mengancam kehidupan laut.
Rusaknya ekosistem laut oleh kegiatan Pembangunan di kawasan pesisir ini memberikan indikasi bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan tidak berjalan kearah yang ramah lingkungan untuk menampung jumlah penduduk yang terus bertambah maka perencanaan pengembangan kota di kawasan pesisir akan semakin luas.
Wilayah pesisir juga menjadi tempat muara Sungai-sungai, lokasi pertukaran nutrien hutan bakau dan lautan serta tempat terjadinya aliran pasang surut. Manusia pun membutuhkan wilayah pesisir untuk mendukung industri perikanan, berlindung dari serangan badai, dan sarana penyimpanan karbon untuk meredam perubahan iklim.
Sebanyak 74% populasi manusia di bumi tinggal sekitar 50 kilometer dari wilayah pesisir. Pada saat yang sama, ada begitu banyak tekanan yang diberikan oleh manusia terhadap wilayah tersebut.
Ekosistem laut di wilayah pesisir memberikan berbagai manfaat ekonomi dan ekologis, termasuk penyangga alami yang melindungi daratan dari badai, menyediakan sumber daya ikan yang melimpah, serta memberikan tempat hidup bagi berbagai spesies laut. Namun, Pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir seperti Pelabuhan, jalan raya, dan pemukiman manusia, dapat memiliki dampak yang merusak terhadap ekosistem laut yang sensitif ini.
Salah satu dampak utama Pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir adalah perubahan fisik yang signifikan, Pembangunan Pelabuhan dan dermaga. Misalnya, menyebabkan perubahan pola aliran laut, sedimentasi, dan perubahan daerah Pantai.
Berbagai Ancaman dari Pembangunan Kawasan Pesisir
Ancaman terhadap keberlanjutan lingkungan pesisir Pembangunan infrastruktur yang tidak terkelola dengan baik dapat mengancam keberlanjutan lingkungan pesisir. Salah satu contohnya adalah peningkatan risiko banjir akibat perubahan aliran air dan sedimentasi yang disebabkan oleh Pembangunan.
Banjir yang terjadi dapat merusak ekosistem pesisir dan menyebabkan hilangnya habitat serta kerugian ekonomi yang signifikan. Selain itu, Pembangunan yang tidak memperhitungkan perubahan iklim dapat meningkatkan risiko terhadap bencana alam seperti badai, gelombang pasang, dan peningkatan tingkat laut.
Di wilayah pesisir terdapat sumber daya alam yang produktif baik seperti sumber pangan, tambang mineral dan energi, Kawasan rekreasi atau pariwisata. Ini artinya wilayah pesisir menjadi bagian terbesar dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang akan datang. Oleh karena itu wilayah pesisir sangat berperan penting bagi kehidupan manusia.
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan melestarikan laut diantaranya adalah mengurangi penggunaan kantong plastik atau bungkus apapun yang berbahan plastik sekali pakai, tidak membuang sampah ke laut atau membuang sampah sembarangan, hemat energi dan hemat air, mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang tepat guna, menggunakan angkutan umum untuk mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dan mencegah terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem air, menjaga kelestarian terumbu karang dan melakukan reboisasi Pantai dengan tanaman bakau.
Dalam melakukan inventarisasi rawan dampak pada setiap pemanfaatan kegiatan Pembangunan untuk suatu peruntukan kawasan pesisir, akar permasalahan hingga kegiatan Pembangunan pemanfaatan lahan tersebut harus diketahui terlebih dahulu. Akar permasalahan utama adalah berupa ledakan penduduk yang luar biasa, baik itu disebabkan oleh proses urbanisasi atau karena tingkat kelahiran yang setiap tahun semakin meningkat.
Dengan bertambahnya penduduk maka secara langsung meningkat pula kebutuhan akan pemukiman dan lapangan pekerjaan, sementara lahan yang tersedia tidak bertambah luas. Beragam Pembangunan kegiatan pemanfaatan lahan di kawasan pesisir terus berkembang, sehingga terjadi dorongan yang sedemikian kuat sehingga besar kemungkinan dampak negatif/bencana akan timbul yang disebabkan oleh manusia itu sendiri.
Perlu Perencanan Kawasan Pesisir yang Tepat
Beragam pemanfaatan pesisir oleh manusia dilakukan guna menjawab tantangan Pembangunan kedepan yang memerlukan perencanaan yang tepat guna.
Kawasan pesisir adalah wilayah yang menyediakan suatu lingkungan yang dipandang paling sesuai untuk Pembangunan pemukiman termasuk keanekaragaman aktivitas yang berhubungan dengan industri, pariwisata, pertanian, perikanan dan kehutanan.
Kebutuhan akan transportasi seperti jaringan transportasi darat dan laut perlu mempertimbangkan sifat sensitivitas dari Kawasan pesisir.
Pengendalian pencemaran dan pembuangan limbah merupakan masalah krusial di kawasan pesisir, sehingga diperlukan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat merusak lingkungan. Dalam masalah ini, analisis mengenai dampak lingkungan menjadi alat perencana yang cermat dan harus dilakukan untuk mengupayakan kelestarian yang sedang berlangsung dalam Pembangunan Kawasan pesisir.