BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Berita Terbaru · 26 Feb 2022 16:09 WIB ·

“Jangan Sampai Menyesal”, Lindungi yang Anda Cintai dari Perilaku Penyimpangan Seksual


 “Jangan Sampai Menyesal”, Lindungi yang Anda Cintai dari Perilaku Penyimpangan Seksual Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Kejadian penyimpangan seksual semakin meningkat menghancurkan keluarga, mendatangkan kepiluan dan kenelangsaan yang mendalam tatkala anggota keluarganya yang dicintai dan dibanggakan mengaku lesbian atau gay (homoseksual).
Dunia berubah total. Andaikan ada upaya pemulihan dan pengobatan yang dilakukan akan membutuhkan energi, biaya dan waktu yang tidak sedikit, tetapi kehidupan tidak akan sama lagi.

Girl in a jacket

Oleh karena itu agar “jangan sampai menyesal” perlu kita kenali bagaimana melakukan pencegahan dan perlindungan keluarga. Hal ini disampaikan oleh Prof.Dr.Ir.Euis Sunarti, Guru Besar Ketahanan Keluarga IPB University, sekaligus penulis buku “Jangan Sampai Menyesal” dalam acara bedah buku yang diselenggarakan secara online oleh Penggiat Keluarga Indonesia (GiGa), Sabtu, 26 Februari 2022.

Fenomena Perilaku Seksual Menyimpang (PSM) semakin marak dan meresahkan, karena mengancam sendi-sendi ketahanan keluarga. Berdasarkan laporan perkembangan HIV AIDS & PIMS di Indonesia, pada periode Januari-Maret 2021, jumlah kumulatif ODHA ditemukan (kasus HIV) sebanyak 427.201 orang, sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS sebanyak 131.417. Sebagian besarnya adalah kelompok umur 25 – 49 tahun (71,3%), berjenis kelamin laki-laki (69%), dimana sebanyak 27,2% adalah homoseksual yang merupakan kelompok populasi LSL (26,3%) dan Waria (0,9%). Jadi selain mengalami masalah psikis para perilaku penyimpangan seksual ini juga mengancam kesehatan.

Tetapi banyak keluarga yang tidak tahu ke mana mencari bantuan atau karena malu sehingga menghindari bantuan bahkan ada yang menolak bantuan, sehingga lambat laun pada akhirnya keluarga tersebut menjadi ”berdamai” dan akhirnya seakan “menerima” anaknya yang homo seksual atau transgender.

Lain halnya bila dialami pasangan suami-istri sering berakhir dengan perceraian, atau pemufakatan untuk menutupi keadaan dengan tetap berpura-pura sebagai suami istri dan ayah ibu bagi anaknya. Relakah kita? Tentu tidak.

Prof. Euis menulis secara lengkap agar para keluarga memahami bahwa PSM ini bisa disembuhkan karena bukan disebabkan faktor genetik tapi faktor lingkungan. Selain itu keluarga perlu mendeteksi PSM ini secara dini agar bisa diminimalisir dampak-dampak buruk yang akan dialami keluarga. Acara bedah buku ini juga menghadirkan para akademisi dari berbagai PT, artis, tokoh agama yang menguatkan upaya-upaya perlindungan keluarga dari perilaku penyimpangan seksual. ***

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Bekasi Darurat Korupsi, Butuh Wali Kota yang Bersih Jangan Sampai Hattrick

16 November 2024 - 13:22 WIB

Resmikan AB Center, Suswono dan Anis Byarwati Komitmen Dukung UMKM Jaktim Naik Kelas

11 November 2024 - 19:38 WIB

RKI-PKS Gelar Silaturahim Akbar Sekolah Ibu Ceria _”Belajar Kapan Bae, Dimana Bae”_

10 November 2024 - 16:13 WIB

Iyos Somantri, Sosok yang Mengayomi Sukabumi

10 November 2024 - 15:22 WIB

Dukung Revisi UU Penyiaran, SMSI Bentuk Tim Khusus

10 November 2024 - 08:39 WIB

Masih Banyak Korupsi Era Tri Adhianto, Aktivis Alihkan Dukungan ke Heri-Sholihin

9 November 2024 - 16:08 WIB

Trending di Berita Terbaru