BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Berita Terbaru · 3 Jan 2020 13:44 WIB ·

Kesaksian Relawan Mapala Sebanten Bantu Korban Bencana Longsor


 Kesaksian Relawan Mapala Sebanten Bantu Korban Bencana Longsor Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Kejadian banjir bandang di Banten telah menghancurkan ratusan rumah dan menimbulkan berbagai kerugian lainnya bahkan korban jiwa. Kejadian yang berbarengan dengan banjir Jabodetabek ini menyisakan banyak cerita, salah satunya dari Tim Relawan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) La Tansa Masyiro, Lebak, Banten.

Elma, salah satu tim Relawan Mapala La Tansa Masyiro menuturkan dirinya stay di Kantor Resort Cisoka Lebak pengelolaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

“Untuk hari Rabu atau hari pertama kejadian, setelah meninjau langsung ke kampung Bungawari Desa Banjarsari Kecamatan Lebak Gedong kondisinya parah, akses jalan tertutup pohon tumbang dan tanah longsor,” katanya kepada Bekasimedia, Jumat (3/1/2020).

Adapun data-data yang berhasil dihimpun tim relawan Mapala, terdapat 45 KK di mana 5 rumah rusak parah, 5 rumah tersapu bersih, 2 korban luka berat (sudah dievakuasi), 2 korban hilang (belum ditemukan sejauh ini) bernama Arsah (65 tahun) dan Erik berumur sekitar 7/8 tahun.

“Untuk hari kedua, saya meninjau langsung ke Kampung Jaha dan di sana warga sudah dievakuasi semuanya. Tidak ada korban jiwa, 2 rumah tersapu bersih,” lanjutnya.

Sementara itu untuk kampung Jaha, tutur Elma kemarin akses ke sana Jaha tertutup total untuk mobil. Untuk sore harinya baru bisa dilewati mobil sekitar jam 2/3 sore.

Untuk menuju kampung Cinyiru, Cigobang dan Desa Muhara itu ada 14 titik longsor, 3 titik longsor yang paling parah.

“Untuk ketiga lokasi ini saya belum mengetahui pastinya soalnya belum terjun langsung ke sana. Yang ke sana hanya dari tim Basarnas dan VRI serta relawan kami dari Mapala Sebanten,” imbuhnya.

Setelah bertanya kepada warga Kampung Jaha, mereka mengatakan di sana masih ada sekitaran 400 orang yang belum dievakuasi. (denis)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Heri Koswara Ingin Hidupkan Kembali Gerakan Biopori dan Benahi Lingkungan Kota Bekasi

14 Mei 2024 - 14:13 WIB

Ketua PD Usai Pelantikan 12 PC Mathla’ul Anwar Minta Segera Bersinergi dan Berkolaborasi Dengan Stekholder

13 Mei 2024 - 17:28 WIB

Datangi Kedubes, Aktivis Mahasiswa Minta Pemerintah Mesir Tidak Abai atas Tragedi Kemanusiaan di Rafah

11 Mei 2024 - 09:48 WIB

Akademisi Unsoed Serukan Pemerintah Kampanyekan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas

6 Mei 2024 - 22:45 WIB

Renovasi Lantai 3 Rumah Autis Pasca di Terjang Badai Angin Kencang

5 Mei 2024 - 14:08 WIB

Soal PPDB, Kadisdik Bantah Pj. Wali Kota Bekasi Tolak Audiensi dengan BMPS

30 April 2024 - 12:18 WIB

Trending di Berita Terbaru