BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 11 Jan 2019 06:06 WIB ·

Mardani: Dukung Tere Liye agar Capres Menjadikan Literasi Jadi Program Utama


 Mardani: Dukung Tere Liye agar Capres Menjadikan Literasi Jadi Program Utama Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Mardani Ali Sera, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung surat terbuka penulis buku Tere Liye tentang Literasi dan minta hal tersebut dijadikan sebagai salah satu visi misi calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Indonesia 2019-2024. Ia menggap masyarakat Indonesia krisis literasi.

“Fokus meningkatkan literasi bangsa Indonesia harus menjadi salah satu visi misi Capres-Cawapres Indonesia 2019-2024. Saya berhadap bisa mendengarkan visi misi itu saat debat kandidat yang diadakan KPU nanti,” kata Mardani, Senin (07/01/2019).

Wakil Ketua Komisi II DPR menggangap kebijakan meningkatkan minat baca level literasi harus menjadi salah satu fokus Presiden Indonesia kedepan karena fenomena rendanya minat baca buku penduduk di indonesia dan tingginya aktivitas menatap gadget kurang lebih 9 jam perhari. “Dengan Meningkatkan level literasi bangsa indonesia otomatis akan meningkatkan literasi digital,” ujarnya.

Menurut inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Indonesia harus keluar dari “buta huruf secara fungsional”. “Masyarakat Indonesia kedepan harus berada pada level mampu berkomunikasi, kolaborasi, berfikir kreatif dan inovatif. “ujarnya.

Dalam tulisan Tere Liye menjelaskan enam level kemampuan membaca, penduduk Indonesia ternyata hanya mentok di level 1, kita ‘hanya bisa membaca’, tapi tidak mampu memahami bacaan, tidak bisa membuat kesimpulan, tidak mampu mencari ide pokok tulisan, bahkan tidak bisa membedakan apakah tulisan yang dibacanya mengandung kebenaran atau hoax, dan sebagainya, dan sebagainya.

Selain meningkatkan minat baca, Legislator kelahiran Betawi itu juga mendesak perlu adanya reorientasi baru dalam penyelenggaraan pendidikan nasional baik pada pendidikan dasar, mengengah dan tinggi. “Kualitas pendidik harus diperhatikan agar dunia pendidikan memiliki daya saing global dan relevan dengan era ekonomi digital,” pungkasnya.

Sebagai informasi, melalui laman facbook Tere Liye melalui surat menyarankan enam usulan untuk meningkatkan level literasi masyarakat indonesia, yakni: menghapus total PPN buku, pajak royalti final dengan tarif 5%, Revitalisasi perpustakaan sekolah, insentif kepada industri buku, mewajibkan Pemda serta BUMN menggelar festival literasi dan pameran buku, berantas buku bajakan. (*/ham)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

947 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Kota Bekasi di BKN Jakarta

6 Mei 2025 - 08:42 WIB

Pemkot Bekasi Bekukan Sementara Worldcoin dan World ID Buntut Pemindaian Retina

5 Mei 2025 - 10:12 WIB

Wali Kota Bekasi Tegaskan Aparatur bukan hanya Administrator tapi juga Eksekutor

21 April 2025 - 12:06 WIB

Pemkot Bekasi Jelaskan Keputusan Pemberhentian Dirut PT Mitra Patriot

19 April 2025 - 15:46 WIB

Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!

9 April 2025 - 15:07 WIB

Peduli Autisme, PT Perusahaan Pengelola Aset Bersinergi dengan Cagar Foundation dalam Program Ramadan

22 Maret 2025 - 23:31 WIB

Trending di Berita Terbaru