BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Berita Terbaru · 17 Apr 2024 16:07 WIB ·

Biaya Berobat Mahal, Awang : Yuk Yang Belum Terdaftar Cepat Mendaftar Program JKN


 Biaya Berobat Mahal, Awang : Yuk Yang Belum Terdaftar Cepat Mendaftar Program JKN Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diusung sejak Januari 2014 telah banyak menuai respon positif dari peserta, salah satunya Awang Supriyanto (41). Pria yang akrab disapa Awang ini merupakan peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang sejak tahun 2014 telah didaftarkan oleh perusahaannya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Ia menyatakan bahwa saat ini tidak perlu khawatir lagi kalau sewaktu-waktu ia atau keluarganya sakit.

“Alhamdulilah sejak tahun 2014 saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN yang didaftarkan dari perusahaan. Kalau pegawai besaran iuran BPJS Kesehatan itu dihitung 5% dari gaji per bulan, 4% ditanggung oleh perusahaan dan 1% ditanggung oleh kita sendiri sebagai pegawai. Saat ini alhamdulilah saya terdaftar di kelas 1, jadi tenang dan tidak khawatir lagi kalau sakit dan mau berobat,“ ungkap Awang pada Senin (05/02).

Awang menceritakan bahwa sebelum terdaftar sebagai peserta Program JKN, apabila ia ataupun keluarganya sakit, harus berobat sebagai pasien umum. Biaya pengobatan saat ini cukup mahal, apalagi jika tidak memiliki jaminan kesehatan, sudah pasti uang yang dikeluarkan tidak sedikit.

Meski saat ini banyak berita negatif tentang BPJS Kesehatan, tapi menurutnya pelayanan BPJS Kesehatan sudah bagus. Ia merasa beruntung saat ini telah terdaftar menjadi peserta Program JKN, karena dengan iuran yang tidak memberatkan tapi seluruh penyakit dapat dijamin asalkan ada indikasi medis.

“Walaupun saat ini ada beberapa berita negatif tentang Program JKN, tapi saya sangat beruntung menjadi peserta BPJS Kesehatan. Saya rasa yang menyampaikan berita negatif itu belum merasakan manfaat menjadi peserta Program JKN, asalkan peserta bisa mengikuti prosedurnya, saya yakin semua akan merasa puas dengan pelayanannya. Dengan iuran setiap bulan yang saya rasa tidak memberatkan, kita sudah mendapat pelayanan yang bagus dan semua penyakit dijamin asalkan ada indikasi medis,” ungkapnya.

Awang juga menyampaikan untuk peserta mandiri dengan iuran perbulan Rp. 150.000 kelas 1, Rp. 100.000 untuk kelas 2, dan Rp. 35.000 untuk kelas 3 menurutnya sangat worth it. Ia menjelaskan kalau peserta harus menjalani pengobatan penyakit kronis, pasti biayanya sangat besar dan butuh waktu untuk mengumpulkan biaya atau bahkan bisa menjual asset untuk membayar biaya pengobatan. Tapi dengan adanya Program JKN ini peserta tidak perlu khawatir dan merasa terbebani dengan biaya pengobatan yang mahal. Menurutnya asalkan rutin membayarkan iurannya setiap bulan, pasti tidak berat.

“Menurut saya untuk peserta mandiri dengan iuran perbulan Rp. 150.000 untuk kelas 1, Rp. 100.000 untuk kelas 2 dan Rp. 35.000 untuk kelas tiga itu sangat worth it ya. Coba dibayangkan kalau ada peserta yang menderita penyakit kronis yang mengancam nyawa dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar pasti sangat khawatir dengan biaya pengobatan yang mahal, bisa-bisa menjual asset untuk berobat. Asalkan rutin membayar iuran setiap bulan, pasti tidak berat,” ungkapnya.

Awang berharap agar seluruh warga Indonesia yang belum terdaftar mejadi peserta Program JKN agar segera mendaftar dan yang sudah terdaftar agar rutin membayar iuran. Apabila peserta sudah rutin membayar iuran dan tidak pernah menggunakannya untuk berobat, nantinya iurannya itu bisa membantu peserta lain yang sakit.

Sesuai dengan prinsip gotong royong, yang sehat membantu yang sakit, peserta yang mampu membantu peserta yang tidak mampu. Ia yakin jika semua masyarakat berpikir seperti itu, banyak orang yang dapat merasakan manfaat dari program jaminan sosial ini. Tidak lupa, Awang juga menyelipkan harapannya tentang pelayanan Program JKN agar dapat terus ditingkatnya

“Harapan saya semoga warga negara Indonesia yang belum terdaftar menjadi peserta JKN agar segera mendaftar dan yang sudah terdaftar agar rutin membayar iuran. Jangan menunggak. Jangan berpikir rugi, kalau rajin membayar iuran tetapi tidak dipakai, nanti iuran yang mereka bayarkan bisa membantu peserta lain yang sakit. Namanya saja prinsip Gotong Royong, yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang tidak mampu. Kalau semua berpikir seperti ini, saya yakin banyak masyarakat yang akan terbantu dan merasakan manfaat dari Program JKN ini. Semoga pelayanan BPJS Kesehatan kedepannya dapat terus ditingkatkan,” tutupnya. (BS/dw)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Soal PPDB, Kadisdik Bantah Pj. Wali Kota Bekasi Tolak Audiensi dengan BMPS

30 April 2024 - 12:18 WIB

Kunjungi DIY, DPR Berharap Kesenjangan Ekonomi di Yogyakarta Dapat Dikurangi

30 April 2024 - 12:14 WIB

Perpres Publisher Rights Blunder, Wina Armada: Karpet Merah Kehancuran Pers Indonesia

30 April 2024 - 12:08 WIB

Kafilah Kota Bekasi Semarakkan Pawai MTQ Ke 38

28 April 2024 - 21:22 WIB

Akademisi UIN Saizu Purwokerto Ajak Peran Masyarakat Kuatkan Rupiah Lewat 4 Hal ini

28 April 2024 - 02:07 WIB

Gelar Halal Bihalal Idulfitri, Alumni Arab Saudi Siap Jadi Jembatan Indonesia-Arab Saudi

25 April 2024 - 20:55 WIB

Trending di Berita Terbaru