Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Berita · 20 Nov 2023 WIB ·

Yudi Puas Prosedur Berobat dengan Program JKN Mudah dan Cepat


 Yudi Puas Prosedur Berobat dengan Program JKN Mudah dan Cepat Perbesar

BEKASIMEDIA.COM –  Yudi (50) mendatangi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Bekasi untuk mengupdate data kepesertaanya terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Senin (06/11). Yudi yang sehari-hari bekerja di salah satu perusahaan ini mengenal Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari keluarganya. Dari kisah dan keterangan keluarganya itu, Yudi kemudian mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya menjadi peserta JKN pada tahun 2015 sebelum dirinya bekerja dan dialihkan tanggungannya ke dalam perusahaan tempat dirinya bekerja.

“Saya ke kantor untuk memperbarui beberapa data kepersertaanya saya, kebetulan pas ada waktu libur. Dulu saya terdaftar awal-awal program ini ada, mungkin sekitar awal 2015 kayaknya. Dulu banyak keluarga dan tetangga yang mengajak daftar ke kantor BPJS Kesehatan, kemudian selang beberapa lama masuk kedalam perusahaan ditugaskan sebagai pengemudi, jadinya sekarang sudah masuk ke dalam tanggungan perusahaan, tidak bayar sendiri lagi,” jelasnya.

Dirinya mengatakan sudah beberapa kali dirinya mengandalkan kartu ini untuk berobat bahkan sampai dirawat dirumah sakit. Menurutnya Program JKN ini sangat bisa diandalkan sebagai kartu sakti ketika sedang sakit. Beberapa bulan lalu dirinya terkena sakit yang diharuskan dirawat hingga beberapa hari, saat itu dirinya mengatakan tidak dikenakan biaya sama sekali mulai dari kamar, konsultasi dokter hingga obat-obatan.

“Pernah beberapa kali saya menggunakan kartu ini, terakhir beberapa bulan lalu saat di perut saya sakit sekali yang ternyata ada batu, saya menggunakan Kartu JKN ini langsung ke IGD karena saat itu situasinya sudah tengah malam. Alhamdulillah semuanya dijamin, tidak ada biaya sama sekali yang keluar dari kantong saya, mulai kamarnya bagus bersih, konsultasi dokternya juga ramah dan informatif serta obat-obatan semuanya juga gratis,” jelasnya.

 

Yudi juga menjelaskan banyak keluarga dan kerabat atau tetangganya yang juga saat ini apabila sakit mengandalkan Program JKN dalam mengakses fasilitas kesehatan. Menurutnya stigma masyarakat yang mengatakan apabila menggunakan Program JKN sebagai jaminannya akan dipersulit, namun nyatanya hal itu tidak dialami oleh Yudi dan keluarganya. Dirinya mengatakan bahwa apabila sudah mengikuti prosedur yang ada seharusnya memang tidak akan ribet dan sulit.

“Zaman kita dulu kecil, mau berobat ke dokter aja susah karena tidak ada uangnya. Paling dulu mengandalkan urut atau obat warung, berbeda dengan sekarang yang sudah jauh lebih mudah. Tinggal bawa Kartu JKN langsung bisa berobat. Keluarga, kerabat, dan tetangga saya juga banyak yang sudah mengandalkan kartu ini untuk berobat. Makanya saya bingung sama orang yang bilang kalo pakai kartu JKN nanti bakalan dipersulit diribetin, sepengalaman saya semuanya mudah saja yang penting ikuti alurnya,” jelasnya.

Tak menampik, Yudi juga mengetahui kebiasaan sebagian masyarakat yang mendaftar sebagai peserta JKN atau membayar iuran mandirinya apabila hendak berobat saja. Ketika sudah berobat, tidak lagi membayar iuran. Melihat kebiasaan ini, Yudi menyampaikan agar ke depannya masyarakat mendaftar selagi sehat dan tetap rutin membayar iuran walaupun belum menggunakan.

“Memang sepengetahuan saya ada beberapa orang yang belum terdaftar, atau sudah punya tetapi menunggak iurannya, nanti saat membutuhkan pengobatan yang mahal baru dibayar tunggakannya biar dijamin. Seharusnya masyarakat paham bahwa iuran kita dikumpulkan untuk membantu masyarakat yang berobat saat itu, sama halnya saat kita berobat maka seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengobati kita ditanggung oleh peserta lainnya, jadi saling bantu. Kalau semuanya menunggak bagaimana program ini mau jalan membantu masyarakat,” tutupnya kepada Tim Jamkesnews. (BS/pm)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

KH. Arie Gifary: FPPU Jabar Lahir Untuk Pemberdayaan Pesantren

27 November 2023 - 10:42 WIB

Gelar Al Quran Focus 2023, Siswa Siswi NIBIIS-INISS Bekasi Donasi 30 Juta Untuk Palestina

26 November 2023 - 21:57 WIB

Spanyol Siap Jadi Pelopor Pengakuan Kemerdekaan Palestina di Uni Eropa

26 November 2023 - 12:23 WIB

Polres Lebak Berikan Bantuan Material Semen untuk Pembangunan Masjid Nurul Huda

26 November 2023 - 10:09 WIB

Pemkot Bekasi Prihatin Jatuhnya Korban Akibat Ledakan Balon pada Peringatan Hari Guru di SDN Cimuning 1

26 November 2023 - 10:01 WIB

Sah, Pj. Wali Kota Bekasi Usulkan Kenaikan UMK Kota Bekasi Naik Sebesar 14,02%, Jadi 5.8 Juta

24 November 2023 - 17:14 WIB

Trending di Berita
error: Konten diproteksi