BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 8 Apr 2019 06:55 WIB ·

Berbeda dengan SBY, Natalius Pigai Justru Bangga Model Kampanye Prabowo-Sandi


 Berbeda dengan SBY, Natalius Pigai Justru Bangga Model Kampanye Prabowo-Sandi Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Kampanye pasangan capres Prabowo-Sandi menampilkan sis berbeda dari kampanye-kampanye pemilu sebelumnya. Rangkaian kampanye yang sudah ramai sejak Sabtu (6/4/2019) dinihari tersebut dimulai dengan sholat tahajud, sholat subuh berjamaah dan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Girl in a jacket

Pasca kampanye selesai, suara sumbang datang dari salah satu partai pengusung yaitu Demokrat. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa ada yang tak lazim dalam kampanye tersebut.

Sebagaimana ramai dibicarakan, surat SBY kepada Prabowo Subianto tersebar luas, Dalam surat tersebut, Presiden dua periode itu merasa kampanye terlalu inklusif karena memberikan porsi lebih pada identitas umat Islam.

Di lain pihak, tokoh Papua Natalius Pigai justru bangga bisa berada di tengah-tengah pendukung Prabowo-Sandi di GBK, Ahad (7/4/2019) pagi yang menampilkan banyak sekali ciri khas umat Islam. Natalius Pigai bangga karena hanya namanya yang disebut khusus.

 

“Tidak pernah saya bayangkan. Sebuah kehormatan bahwa Calon Presiden Prabowo Subianto dalam pidato akbar hanya menyebutkan nama saya dihadapan jutaan orang,” kata Natalius Pigai di akun media sosialnya.

 

Hal ini, kata Pigai, membantah rumor yang dihembuskan pihak petahana bahwa Prabowo-Sandi akan mengusung khilafah. Ia kemudian menyadur apa yang dikatakan Prabowo di GBK. “Prabowo mengatakan bahwa kalau dirinya mendukung khilafah dan tidak demokratis dan inklusif tidak mungkin Natalius Pigai mendukungnya,” kata Pigai.

 

Diluar dari konteks inklusif atau tidak, Natalius Pigai mengakui dirinya dulu mendukung Jokowi.  Menurutnya, pada 2014 dirinya ikut berkontribusi atas 5% kemenangan Jokowi.

 

“Jokowi, Mega, Hasto, Luhut, Hendro, Suryo Paloh menganggap saya hanya semut hitam kecil. Mereka tidak pernah tahu bahwa gajah tidak pernah mengalahkan semut, tetapi sengatan semut dapat mematikan gajah. Harus disadari bahwa sekalipun anda buang ke lumpur, kotak  sampah, mutiara tetaplah  mutiara,” pungkas Natalius Pigai. (ss)

 

 

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru

27 November 2024 - 21:07 WIB

Disela Kegiatan Pilkada 2024 DPC PKS Bekasi Timur Gelar Pelantikan Anggota Muda

24 November 2024 - 11:04 WIB

Soal Hibah APBD, Bareskrim Polri Tindaklanjuti Kasus Dualisme Nama Istri Tri Adhianto

20 November 2024 - 13:50 WIB

Poengky Indarti, Calon Pimpinan KPK dengan Komitmen Pengawasan Pasca Pemilu

20 November 2024 - 08:07 WIB

SMSI Pusat Dukung Komdigi Meregulasi Media Digital

20 November 2024 - 01:03 WIB

Resmikan AB Center, Suswono dan Anis Byarwati Komitmen Dukung UMKM Jaktim Naik Kelas

11 November 2024 - 19:38 WIB

Trending di Berita Terbaru