BEKASIMEDIA.COM – Mudik Lebaran adalah tradisi tahunan menjelang hari raya. Pulang menuju sanak saudara di kampung halaman masing-masing.
Berkendara dengan mobil pribadi memang akan terasa lebih nyaman dan fleksibel. Namun hati-hati berkendara saat Anda mudik, apalagi berkendara sendiri, karena ada saat Anda mengalami “Microsleep” yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Apa itu microsleep?
Pernahkah Anda mengalami situasi di mana saat Anda sedang berkendara tiba-tiba terlelap?
Hanya seketika. Hanya beberapa detik.
Truk yang pada mulanya masih jauh jaraknya tiba-tiba berada di depan mata.
Microsleep adalah keadaan di mana badan ‘tidur’ sesaat. Segala input dari indera penglihatan dan pendengaran tidak dapat diproses otak. Durasi microsleep adalah antara 1 hingga 30 detik. Hal ini bisa terjadi walaupun mata masih terbuka. Seperti sebuah komputer, otak telah “shut down“.
Pada kecepatan 70km/jam, microsleep selama 3 detik menyebabkan kenderaan menyusur tanpa kendali sejauh 200 meter. Dalam jarak 200 meter, nyawa bisa melayang dalam sekejap mata. Bayangkan apa yang terjadi apabila kendaraan berada pada kecepatan 100 km/jam.
Seringkali pengemudi menganggap dia kebal. “Kecelakaan hanya terjadi kepada orang lain. Aku pandai bawa mobil dan Kondisi mobil pun bagus.”
Keinginan untuk segera bertemu dan bersama keluarga tersayang yang terpisah sekian lama dijadikan motivasi untuk terus berkendara walaupun sudah terlalu mengantuk.
Ada juga yang berpendapat jika kenderaan dipacu kencang maka mengantuk akan berkurang, akibat ada hormon ‘adrenaline’ yang meningkatkan upaya ‘fight or flight’. (Fight or flight adalah sitiuasi di mana badan bersedia untuk menghadapi keadaan yang membahayakan diri: lawan atau lari). Adapula sebahagian orang berpendapat jalan yang berliku seperti kelok 44 dianggap bisa menghilangkan rasa kantuk karena pengendara lebih fokus pada belokan.
Dua fakta di atas sebenarnya hanya mengundang bahaya.
Kesan ‘fight or flight’ hanya seketika saja. Sistem badan akan ‘burn out’ dan akhirnya bisa menyebabkan microsleep yang lebih lama.
Jadi, apa yang harus dilakukan?
🔺 berhenti
🔺 Parkir mobil di tempat yang aman
🔺tidur
Tak perlu tidur lama. Lima menit cukup.
Ulang setiap kali Anda mulai merasa mengantuk. Berhenti untuk beristirahat setiap dua jam untuk berkendara jarak jauh.
Untuk penumpang yang duduk disamping sopir, jadilah co-driver yang baik. Coba lakukan beberapa hal ini:
1. Ajak pengendara berbincang, untuk mengurangi rasa bosan.
2. Perhatikan cara berkendara. Jika sudah mulai tidak ikut mengikut lajur, tegur sopir.
3. Sekali-sekali lihat instrumen di dashboard, Apakah berkendara terlalu cepat? Apakah ada lampu – lampu peringatan yang menyala? Jika ada, tegur.
Berhati hati di jalan raya, jangan jadikan diri dan keluarga Anda bahagian dari data statistik kecelakaan. Paling utama awali perjalanan mudik anda dengan Berdo’a. -(Ram)
(Sumber artikel : Dr. Sulaiman, Dokter ahli Syaraf RS. Permata Cibubur. Pelaku Usaha Fashion. Ketua Komunitas BEKASI Berdaya )