BEKASIMEDIA.COM Pengamat Sosial Unisma: Curanmor di Bekasi Terorganisir

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Akademia · 26 Mei 2024 17:01 WIB ·

Pengamat Sosial Unisma: Curanmor di Bekasi Terorganisir


 Pengamat Sosial Unisma: Curanmor di Bekasi Terorganisir Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Akademisi Universitas Islam 45 Bekasi, Dr. M. Harun Al-Rasyid menyatakan maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Bekasi dinilai sudah terorganisir. “Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Bekasi merupakan kejadian yang terorganisir dengan baik,” ujar Harun Al Rasyid, Ahad (26/5/2024).

Harun menjelaskan, berkaca di beberapa negara yang tingkat ekonominya relatif cukup baik, biasanya kalau kejadian itu berulang terus dan tidak pernah ada kapoknya maka, mungkin ini bagian dari sebuah organisasi kriminal.

“Apalagi maling motor itu layer-nya banyak, ada yang distributor, penadah dan lainnya, dan ini yang paling mudah dan relatif dari sisi safety nya masih kurang sehingga banyak terjadi. Saat ini bukan hanya di Tambun saja kasus kejahatan curanmor tapi juga di Cikarang dan Bekasi juga banyak,” imbuhnya.

“Bekasi ini kan daerah terbuka dengan tingkat perkembangan ekonomi relatif cukup baik dibanding kota-kota lainnya, karena lebih baiknya itulah pendapatan masyarakat semakin tinggi. Tetapi disisi lain juga terjadi gap ekonomi, semakin tinggi tingkat urbanisasi maka kebutuhan kaum urban untuk pekerjaan pun semakin sempit maka menimbulkan kriminalitas,” terangnya kepada bekasimedia.com.

Menurut Wakil Rektor IV Bidang Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat Universitas Islam 45 Bekasi ini, kriminalitas tidak bisa dipandang hanya sebatas pada kasus individu.

Konsekuensi dari dampak pembangunan artinya tidak adanya pemerataan pembangunan, masih ada sekelompok orang kesulitan mencari nafkah yang halal sehingga alternatifnya melakukan tindakan kriminalitas.

“Dalam sisi pendidikan saya kira tidak ada pengaruhnya, buktinya yang korupsi tingkat pendidikannya tinggi-tinggi, ini soal low inforcement saja, artinya bagaimana pihak yang memiliki kewenangan untuk melakukan penegakkan hukum tindakan kriminalitas ini. Saya kira perlu segera didorong untuk bisa lebih optimal lagi,” katanya.

Semakin marak artinya tidak sebandingnya aparat penegak kepolisian dengan tingkat kejadian maka perlu adanya penambahan dari sisi jumlah. “Kedua, terkait komitmen penegakkan hukum, kan itu mesti melakukan operasi setiap hari dan tentunya butuh personel banyak untuk melakukan penindakkan.”

Bagaimana dengan dukungan pemerintah daerah? “Nah ini kan seolah-olah urusan daerah dan pusat atau vertikal dan horizontal, kepolisian ini urusan pemerintah pusat maka perlu ada kerjasama yang kongkrit antara pemerintah pusat dengan daerah. Kalau kepolisian sifatnya organik dan daerah hanya punya Satpol PP yang kewenangannya juga terbatas.”

Mungkin pola beberapa daerah punya kewenangan lebih di kepolisian perlu dipertimbangkan, kan kita di daerah tidak punya kewenangan terhadap kepolisian, anggaran kepolisian pun semuanya berasal dari APBN bukan APBD, oleh karena itu, pemerintah daerah mau tidak mau harus memberikan kontribusi yang kuat dengan menyediakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan daerahnya

Optimis bisa dituntaskan? “ya bisa saja kalau kebutuhan-kebutuhan kepolisian bisa dipenuhi dari sumberdaya, operasional kan butuh dana yang cukup besar tapi semua itu tergantung dari pertumbuhan ekonomi, kalau ekonomi bagus maka fasilitas juga bisa disediakan,”

Terakhir, pada akhirnya masyarakat diimbau harus tetap waspada dan juga harus ekstra waspada karena kriminalitas ini juga cukup tinggi. (Denis)

Artikel ini telah dibaca 54 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Mahasiswa Universitas Bhayangkara Angkat Dampak Influencer terhadap Moral Generasi Alpha Betawi

25 September 2025 - 21:29 WIB

Inovasi Promosi Digital LSPR Institute Tingkatkan Potensi Wisata Desa Bojong Koneng

22 September 2025 - 05:44 WIB

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Dampingi Guru Bekasi Hadapi Era Digital Melalui Pelatihan PKM 2025

4 September 2025 - 16:55 WIB

CMK dan LSPR Sinergi Dorong Pendidikan dan Talenta Muda di Industri Perhiasan

27 Agustus 2025 - 11:16 WIB

NutriFun – A Plate of Wellness: Mahasiswa Komunikasi President University Ajak Siswa SMP Hidup Sehat dan Percaya Diri

23 Juli 2025 - 15:12 WIB

Mukerda KAMMI 2025 “Momentum Restorasi Gerakan dan Kolaborasi Pemuda untuk Kota Bekasi”

22 Juli 2025 - 11:27 WIB

Trending di Akademia