BEKASIMEDIA.COM – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, memperingatkan potensi meluasnya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat kebijakan pemerintah yang membuka keran masuk produk Amerika Serikat tanpa tarif. Menurut Iqbal, kebijakan ini membuat produsen lokal dan UMKM tidak mampu bersaing, sehingga PHK akan meluas.
“Produk Amerika masuk dengan tarif nol persen, sementara ekspor kita ke Amerika tetap dikenai tarif 19 persen. Ini seperti mendapat double uppercut yang mengancam kedaulatan ekonomi nasional,” tegas Iqbal dalam keterangannya Jum’at (18/7/2025).
Penurunan tarif impor dari Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen dilakukan dengan syarat Indonesia harus menghapus tarif masuk produk AS. Dampaknya, produk Amerika masuk bebas hambatan, memukul industri dalam negeri. Iqbal memperkirakan gelombang PHK bisa mencapai 40 ribu buruh dalam tiga bulan ke depan.
Selain itu, situasi makin diperparah dengan banjir produk murah Tiongkok yang beralih ke pasar Indonesia akibat tarif tinggi Amerika. Kombinasi produk AS dan Tiongkok yang murah akan menjerat industri lokal dalam tekanan berat.
Iqbal mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan praktik liberalisasi perdagangan yang merugikan pekerja dan industri nasional, serta menegakkan kedaulatan ekonomi. Dia juga menagih janji pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK yang belum terealisasi meski sudah diinstruksikan.
Sebagai respons, Partai Buruh dan KSPI akan menggerakkan ratusan ribu buruh melakukan aksi nasional pada awal Agustus menolak PHK massal dan menuntut perlindungan nyata bagi pekerja dan industri dalam negeri.