BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Advertorial · 22 Nov 2024 02:57 WIB ·

Kurniawati Tak Khawatir Pemasangan Pen Dijamin Program JKN


 Kurniawati Tak Khawatir Pemasangan Pen Dijamin Program JKN Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Bekasi, Jamkesnews – Dukungan dan peran serta pemerintah sangat menentukan dalam pencapaian tujuan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tidak hanya peran pemerintah pusat, namun peran pemerintah daerah dan stakeholder lainnya juga sangat penting dalam menyukseskan pelaksanaan Program JKN, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Kurniawati (49) adalah salah satu masyarakat yang telah merasakan manfaat dari hadirnya Program JKN. Ibu rumah tangga yang terdaftar dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau biasa disebut peserta mandiri ini menceritakan tentang pengalamannya saat mengalami kecelakaan motor tunggal dan harus segera dilakukan pemasangan pen.

“Sekitar bulan Mei 2023, saya mengalami kecelakaan motor tunggal karena menghindari motor lain yang tiba-tiba keluar dari gang. Saya jatuh dari motor karena kaget dan ngerem mendadak. Posisi jatuhnya itu lengan kanan terlebih dahulu menyentuh jalan menyebabkan tulang tangan kanan saya patah dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, langsung dilakukan tindakan pemasangan pen,” ungkap Kurniawati, Senin (04/11).

Seluruh biaya pengobatan Kurniawati selama di rumah sakit mulai dari tindakan pemasangan pen, rawat inap sampai dengan obat-obatan semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Menurutnya BPJS Kesehatan sangat membantu dalam proses pengobatannya sampai sembuh tanpa harus memikirkan biaya pengobatan.

“Alhamdulillah, saya senang dengan layanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada peserta JKN. Saya dilayani dengan baik, tidak ada perbedaan dengan pasien lain dan semua proses pengobatannya sangat lancar dan mudah. Dan yang paling saya terharu adalah saya tidak dikenakan biaya sepeserpun. Padahal saya sudah melakukan pemasangan pen dan dirawat berhari-hari di rumah sakit. Bayangkan saja kalau saya harus membayar menggunakan biaya pribadi sudah belasan juta habisnya. Sekarang saya sudah lepas pen dan masih melakukan terapi, itu juga tidak ada biaya sama sekali,” ungkapnya.

Ia optimis akan kesembuhan dirinya karena telah dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Ia berharap agar BPJS Kesehatan terus hadir ditengah masyarakat agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan berkualitas. Kurniawati juga mengatakan akan mengajak kerabat dan seluruh tetangga untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan supaya mereka juga memiliki jaminan kesehatan. Menurutnya dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan dan rutin membayar iuran setiap bulan tidak sebanding dengan biaya berobat di rumah sakit.

“Terima kasih BPJS Kesehatan karena telah menghadirkan Program JKN ini, saya sebagai salah satu peserta JKN sudah merasakan manfaat dari hadirnya Program JKN ini. Saya akan mengajak orang disekeliling saya untuk mendaftar BPJS Kesehatan. Sakit tidak ada di kalender, jadi kalau tiba-tiba sakit tidak pusing dengan biaya berobat. Iuran yang setiap bulan dibayarkan juga tidak sebanding dengan biaya pengobatan di rumah sakit,” ungkap Kurnia.

Menutup perbincangan, Kurnia menyampaikan beberapa harapan kepada BPJS Kesehatan untuk dapat memperluas jangkauan dokter dan spesialis di berbagai daerah, karena di beberapa daerah, masih ada kekurangan dokter spesialis ortopedi atau ahli bedah yang berpengalaman, sehingga membuat proses pengobatan lebih lama. Akses ke rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan juga bisa lebih merata sehingga tidak perlu menempuh jarak jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga dapat memberikan sosialisasi atau informasi melalui media sosial atau poster-poster di fasilitas kesehatan mengenai hak dan prosedur layanan BPJS Kesehatan terutama mengenai perawatan tertentu seperti pemasangan pen, agar peserta lebih memahami prosedur yang harus dilakukan.

(Adv./Humas)

 

 

 

 

 

 

 

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Halal Bihalal Sekretariat DPRD Kota Bekasi: Pererat Silaturahmi Pasca Idulfitri

8 April 2025 - 14:55 WIB

Halal Bihalal Sekretariat DPRD Kota Bekasi: Pererat Silaturahmi Pasca Idulfitri

Rapat Kerja Komisi II DPRD Kota Bekasi dengan DLH Bahas Rencana Kerja Tahun 2026

20 Maret 2025 - 20:20 WIB

Kunjungan Kerja dan Silaturahmi Kasubdit Politik Ditintelkam Polda Metro Jaya ke DPRD Kota Bekasi

20 Maret 2025 - 13:40 WIB

Singgung Dinkes, Hati-hati dengan Nyawa Pasien, Siti Mukhliso Soroti SOP Terkait Obat Kadaluarsa

20 Maret 2025 - 13:13 WIB

Tanggulangi Siklus 5 Tahunan, Ahmadi Madong Bersama Komisi V DPR RI Dorong Normalisasi Sungai Bekasi

20 Maret 2025 - 10:06 WIB

Berkah Ramadan, DKM Rahmatusyifa RSUD CAM Bantu Korban Banjir Salurkan Makanan Berbuka Puasa

19 Maret 2025 - 15:13 WIB

Trending di Kesehatan