BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Legislator · 17 Nov 2024 11:17 WIB ·

Legislator PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024


 Legislator PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024 Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Jakarta, Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalami defisit sebesar Rp 309,2 triliun pada Oktober 2024. “Meskipun defisitnya masih jauh dari pagu defisit APBN 2024, pemerintah harus menjaganya karena akan punya implikasi pada ekonomi dan stabilitas fiskal nantinya,” katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu, (13/11/2024).

Girl in a jacket

Sementara itu, Kemenkeu mencatat realisasi pendapatan negara hingga akhir Oktober 2024 mencapai Rp 2.247,5 triliun atau 80,2% dari target dalam pagu pendapatan negara 2024. Pajak hanya bertumbuh tipis saja sebesar 0,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama.

Anggota Komisi XI DPR RI ini menyebut naiknya belanja negara sebesar 14,1% sementara pendapatan negara hanya tumbuh 0,3% akan semakin memperlebar defisit APBN. “Pemerintahan Prabowo memiliki beban warisan berupa rendahnya rasio pajak, jika tidak dikelola secara cermat dan hati-hati akan semakin mempersempit ruang fiskal kita, apalagi ditengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global” ungkapnya.

Legislator PKS ini juga mengungkapkan bahwa tren rasio pajak Indonesia cenderung turun dan rendah. “Tax ratio Indonesia pada kisaran 10 persen masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan negara Asia Pasifik yang mencapai 19,8%, serta negara OECD yang berada pada level 34%, bahkan tax ratio kita bisa dikatakan terendah di ASEAN,” katanya.

Anggota DPR RI asal Jakarta ini mengingatkan penerimaan pajak yang mencapai target APBN hanya terjadi pada tahun 2021, 2022, dan 2023 dikarenakan harga komoditas sedang tinggi-tingginya. “Pemerintah harus mengidentifikasi dan mencari sumber sumber pendapatan baru, selain tentunya meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan memperkuat sistem anti penghindaran pajak” ungkapnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Pendapatan Pajak Anjlok, Legislator PKS Desak Pemerintah Rem Belanja Tidak Produktif

5 November 2024 - 15:18 WIB

Kebakaran Telan Korban 10 Jiwa, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Segera Panggil Disnaker dan PT. JPN

3 November 2024 - 13:57 WIB

Legislator PKS Sebutkan Pemerintah Baru Punya Peluang Rombak APBN 2025

15 Oktober 2024 - 17:04 WIB

Legislator PKS Ingatkan Pembangunan Ekonomi Harus Perhatikan Kualitas dan Pemerataan

22 Agustus 2024 - 21:13 WIB

Pengangguran Tinggi, Waka DPRD Kabupaten Bekasi Minta Pemkab Evaluasi Serapan 3000 Naker Baru

24 Juli 2024 - 11:56 WIB

PKS: Indonesia Kesulitan Menuju Negara Maju, Pertumbuhan Ekonomi Harus Tinggi dan Perkuat Riset dan Inovasi

1 Juni 2024 - 13:51 WIB

Trending di Legislator