BEKASIMEDIA.COM – RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid (CAM) Kota Bekasi pernah ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan kasus virus covid-19 di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Pasalnya, penanganan Covid-19 di rumah sakit tersebut dinilai paling bagus selama masa pandemi sekitar 2 tahun lalu.
Hal itu tak lepas dari tangan dingin dr Kusnanto Saidi, Direktur Utama RSUD dr CAM. Menanggapi prestasi tersebut, Pengamat Kebijakan Publik Yanuar Wijanarko mengatakan bahwa dedikasi yang dilakukan dr Kusnanto merupakan bukti bahwa masih ada pejabat publik yang rela berkorban untuk masyarakat Bekasi.
“Apa yang sudah dilakukan dr Kusnanto beserta jajarannya adalah bentuk perjuangan seorang abdi negara yang rela berkorban demi menyelamatkan jutaan jiwa, bahkan mereka pantang menyerah meski tidak sedikit dari tenaga kesehatan pun gugur akibat terpapar Covid-19 di tengah masa perjuangannya. Dalam hal ini, peran dr Kusnanto tentunya penting sebagai garda terdepan sekaligus pahlawan dalam melawan pandemi Covid-19 jadi perlu diapresiasi,” kata Yanuar di Jakarta, Minggu 5 Oktober 2024.
Berkaca dari upaya penanganan Covid-19 di Bekasi, Yanuar menilai bisa menjadi bukti bahwa kepemimpinan dan jiwa sosial dr Kusnanto sudah teruji. “Ditambah lagi pasca pandemi, layanan kesehatan RSUD dr CAM semakin meningkat. Ini paket komplit yang dimiliki Kusnanto dan menjadi bekal yang bersangkutan jika ingin menjadi calon Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024,” ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, ketika kontestan calon wali kota lainnya masih sibuk membuat janji politik, Kusnanto justru sudah memiliki study case yang nyata dan terlihat manfaatnya untuk masyarakat Bekasi. “Nilai plus Kusnanto yakni keberhasilan dia berkontribusi baik itu pikiran hingga fisiknya dikorbankan saat penanganan pandemi Covid-19. Dalam hal tersebut, Kusnanto sudah diuji dari leadership, manajemen hingga sisi humanis sebagai pejabat publik,” katanya.
Untuk itu, Yanuar menilai apa yang telah dilakukan dr Kusnanto selama ini bisa dijadikan masukan penting bagi para pemilih pemula maupun swing voters. “Karena para pemilih pemula yang notabene generasi Z dan swing voters lebih tertarik kepada calon yang sudah memiliki aksi nyata untuk masyarakat. Dan bukan sekedar masih berupa janji politik semata,” ujarnya. (*)