BEKASIMEDIA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dipimpin Satria Tulus unjuk rasa depan pintu gerbang utama DPR RI, Senayan, Jakarta,
Mahasiswa membawa spanduk bertuliskan menggugat Jokowi dan Puan, RUU perampasan aset tolak, Menolak RUU Omnibus Law Kesehatan, RUU Kesehatan pesanan siapa, Cabut RUU Kesehatan. Rampas harta koruptor.
Dalam orasinya Satria menegaskan, kami menolak RUU Omnibus Law Kesehatan.
“Kami meminta kepada DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset,” tegasnya.
Dalam momen akhir penggelaran aksi, Satria Tulus membacakan empat poin di depan gedung DPR RI, antara lain yaitu :
1. Meminta Pemerintah dan DPR untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset yang telah kami kaji dan analisa sehingga sangat efektif dalam memberikan efek jerah kepada pelaku kejahatan (koruptor atau pejabat yang terbukti
mendapatkan kekayaan secara ilegal)
2. Meminta DPR RI untuk secepatnya menindak lanjuti surat presiden tentang RUU Perampasan Aset yang dirasa sangat urgen dalam menangani kejahatan tindak pidana ekonomi termasuk korupsi, narkoba, perpajakan, tindak pidana
keuangan, dan kejahatan lainnya. Selama ini pemerintahan dianggap selalugagal menangani problem kejahatan ekonomi yang dibuktikan dengan meningkatnya indeks persepsi korupsi di Indonesia.
3. Meminta Pemerintah dan DPR untuk tidak mengesahkan RUU Omnibus Law Kesehatan dan mengkaji ulang terkait subtansi hukum yang dituangkan dalam rancangan undang-undang dengan melibatkan partisipasi masyarakat, profesi kesehatan dan lembaga-lembaga kesehatan lainnya.
4. Meminta Pemerintah dan DPR RI berhenti dalam menjalankan kebiasaan buruk ketika ingin membuat pembentukan sebuah perundang-undangan yang bersifat tertutup, sembunyi-sembunyi, dan tidak memihak kepada kepentingan rakyat serta bertabrakan dengan Pancasila dan UUD NRI 1945.