BEKASIMEDIA.COM – Kamis (26/1/2023) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Bekasi mengadakan agenda diskusi publik bertemakan, evaluasi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi di Kedai Kopi Peneleh Rawalumbu.
Diskusi tersebut dimoderatori Ketua Umum KAMMI Kota Bekasi Rahmad Dani dengan narasumber pengamat politik Kota Bekasi Adi Susila dan ketua LPM Bantargebang Samsudin Nurseha.
Membuka diskusi Adi Susila yang merupakan dosen Unisma Bekasi itu mengatakan masih banyak masalah publik di kota Bekasi yang harus diselesaikan.
“Masih ada beberapa masalah publik di Kota Bekasi yang perlu mendapat perhatian seperti transportasi umum; ruang terbuka; kemacetan; fasilitas umum perpustakaan, gedung kesenian, museum dll; infrastruktur; keamanan; sinergi antara UMKM dengan industri besar; kerusakan lingkungan; banjir. Belum terbentuk image of city juga menjadi masalah, Kota Bekasi ini mau menjadi seperti apa? Kota Jasa, Kota Industri, Kota Perdagangan, Kota Pelajar, atau apa ?. Dan juga Implementasi Good Governance perlu terus ditingkatkan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan korporasi, masyarakat sipil, media, maupun akademisi,” jelas Adi Susila.
Sedangkan Samsudin Nurseha yang juga merupakan wakil ketua KNPI Kota Bekasi bidang Hukum menambahkan adanya realitas yang terjadi di masyarakat yang harus diselesaikan Pemkot Bekasi.
“Akhir tahun 2022 di sektor pendidikan masyarakat kota Bekasi dikejutkan dengan penyegelan 3 sekolah dasar negeri karena kasus sengketa tanah yang berdampak pada kegiatan belajar mengajar. Disektor tenaga kerja ada sekitar 16.000 orang pengangguran dan akan terus bertambah yang menunjukkan masih banyaknya pekerjaan rumah Pemerintah Kota Bekasi yang harus di selesaikan,” tambah Samsudin.
Di akhir diskusi Rahmad Dani meminta pemerintah Kota Bekasi fokus membenahi kota bekasi di akhir masa jabatan Plt. Walikota
“Dari pemaparan narasumber tadi kita bisa simpulkan bahwa kondisi kota bekasi sedang tidak baik baik saja bahkan sejak dari Image of City, sehingga terjadi ketidakjelasan pembangunan yang ada di kota Bekasi, maka dari itu kami meminta di akhir masa jabatan PLT. Walikota Bekasi harus fokus membenahi persoalan yang ada di Kota Bekasi dan stop agenda seremonial yang hanya untuk menaikan popularitas pribadi,” ujar Dani tutup diskusi. (denis)