BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 27 Jul 2021 14:42 WIB ·

Bahaya Kesehatan Intai Orang Makan Terburu-Buru


 Bahaya Kesehatan Intai Orang Makan Terburu-Buru Perbesar

Pemerintah Indonesia membatasi waktu makan di restoran dan warung makan selama 20 menit pada masa pemberlakuan PPKM Darurat. Tidak hanya itu, selama makan akan diawasi oleh Satpol PP hingga TNI. Makan selama waktu tersebut akhirnya menuai kritik karena terlalu terburu-buru.

Tidak semua warung makan seperti restoran cepat saji atau resto yang menyediakan makanan sudah tersedia. Beberapa tempat makan membutuhkan waktu 5-10 menit saat membuat pesanan pelanggan. Sehingga waktu untuk  menikmati makanannya kian sempit.

Makan terburu-buru disinyalir merupakan kebiasaan yang tidak baik jika dilakukan terus menerus karena berisiko bagi kesehatan.

Menurut ahli nutrisi dari Amerika, Kathleen M. Zelman, otak memerlukan waktu sekitar 20 menit mengirimkan sinyal kenyang.

“Makan dengan santai memberikan waktu yang cukup untuk memicu sinyal dari otak bahwa anda sudah kenyang. Dan merasa kenyang bukan berarti makan lebih sedikit,” katanya.

Penelitian terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan Asosiasi Amerika Utara untuk Studi Obesitas menunjukkan bahwa pria dan wanita yang kelebihan berat badan dikarenakan mempercepat makan.

Tidak hanya itu, makan terburu-buru juga meningkatkan risiko obesitas dan mengembangkan sindrom metabolik seperti diabetes, dan penyakit jantung.

Senada dengan penelitian tersebut, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dokter Kemas Abdurrohim, Mars menyatakan makan terburu-terburu tidak baik untuk kesehatan.

Dari Gerd hingga Nyeri Ulu Hati

Menurutnya makan terburu-buru dapat meningkatkan aliran balik asam lambung ke kerongkongan setelah makan, sehingga menimbulkan resiko asam lambung (GERD), nyeri ulu hati dan Dyspepsia.

Dyspepsia adalah sekumpulan gejala berupa nyeri, perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap atau berulang disertai dengan gejala lainnya seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, bersandiwara, nafsu makan menurun, mual, muntah

Berat badan naik

Dokter yang praktik di RSCM ini menambahkan selain mengalami Gerd, berat badan bisa cepat naik.

“Ini dikarenakan respons kenyang dari otak belum muncul, jadi rasanya belum puas sehingga masih mau makan lagi,” katanya saat dihubungi Bekasimedia.com, Selasa (27/7/2021).

Padahal jumlah makanan yang dimakan sudah cukup. Kondisi ini menyebabkan kelebihan kalori yang pada akhirnya meningkatkan berat badan.

Makan lebih lambat akan membuat kita menikmati makanan dan membuat perut jadi kenyang, sehingga  terhindar dari risiko akibat makan terburu-buru.

Di samping itu makan terburu-buru dapat memperlambat proses pencernaan. Hal ini membuat lambung dan usus beserta enzim-enzim pencernaan di dalamnya perlu bekerja lebih keras untuk mengolah makanan.

 

Tips Makan yang Benar

Menurut Kemas, makan yang benar adalah makan di saat kita lapar. Dengan posisi duduk, tidak berdiri dan terburu-buru. Ia juga menyarankan agar makan fokus tidak diiringi kerja.

“Hindari makan sambil menonton TV, memainkan telepon genggam, atau pun mengetik di depan komputer karena hal-hal tersebut dapat membuat kita makan menjadi terburu-buru,” katanya.

Cobalah fokus hanya pada makanan yang sedang disantap tanpa terganggu oleh aktivitas lainnya. Dengarkan musik ringan atau pun menyalakan lilin untuk membuat suasana menjadi tenang bisa menjadi inspirasi saat makan.

Kemas melanjutkan, makan dengan makanan yang seimbang, ada protein, vitamin yang lengkap baik dari buah, sayur dan daging.

“Jangan terlalu banyak tepung dan gula,” katanya.

Bagi orang dengan penyakit tertentu, makan harus disiplin sesuai dengan pantangan atau anjuran dokter. Ia juga menyarankan untuk menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang banyak dihinggapi lalat.

 

Kecepatan makan ternyata memiliki pengaruh pada kesehatan fisik maupun mental. Mulai sekarang, alangkah baiknya untuk mulai mencoba menerapkan cara-cara di atas untuk menghindari makan cepat dan membiasakan makan dengan perlahan. (Ilham)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Banjir Melanda Perumahan Harapan Elok Bekasi, Pengurus RW Siapkan Tempat Pengungsian dan Dapur Umum

29 Januari 2025 - 12:41 WIB

The 3rd Festival Community Development: Karya Nyata Produk Inovatif Berkelanjutan Mahasiswa Fakultas Bisnis LSPR

24 Januari 2025 - 13:47 WIB

Aktivis Pro Palestina Ingatkan Pemerintah RI Tak Usah Tanggapi Serius Ide Trump Relokasi Warga Gaza

23 Januari 2025 - 14:27 WIB

Terkait Pernyataan Trump, Soal Relokasi Warga Gaza, Legislator PKS : Kenapa Bukan Israel Saja yang Direlokasi ke US?

22 Januari 2025 - 11:38 WIB

Terkesan jalan di Tempat, LSM Jeko kembali pertanyakan Kelanjutan Kasus Dugaan Korupsi yang Libatkan Dispora

19 Januari 2025 - 14:22 WIB

Pj. Wali Kota Bekasi Gani Muhamad Kukuhkan Pejabat Struktural Eselon II, III, IV

16 Januari 2025 - 18:02 WIB

Trending di Bekasi On Frame