BEKASIMEDIA.COM – Ketua Pengurus Yayasan Nurul Islam KH. Noer Alie, Paray Said menyambut baik soal keinginan Wali Kota Bekasi menjadikan Islamic Centre Bekasi menjadi ikon Ihsan Bekasi. Mendengar kabar itu, ia langsung beraudiensi dengan Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J. Putro, Kamis (15/4/2021).
“Sebetulnya ini berdasarkan penyampaian Wali Kota Bekasi pada saat ulang tahun Kota Bekasi. Ia punya keinginan besar agar Islamic Center menjadi ikon, pusatnya Ihsan. Begitulah kira-kira. Kami juga sudah bertemu Wali Kota bersama baik dengan pembina yayasan, saya selaku ketua pengurus Islamic Center. Beliau, khusus untuk Masjid akan membantu menyelesaikan dua tahun anggaran ke depan masa kepemimpinan beliau. Makanya, jawaban beliau seperti itu kami beraudiensi dengan Pak Ketua DPRD. Sebab pasti, kalau bicara dengan anggaran tetap melalui DPRD juga. Pak Ketua menyambut baik, kalau pak wali kota ingin menyelesaikan pembangunan masjid, termasuk di anggaran belanja tahunan sekarang, 2021,” katanya saat diwawancara melalui sambungan telepon oleh Bekasimedia.com.
Menurutnya sejak tahun 2012, pembangunan masjid di Islamic Centre sempat terbengkalai karena masalah dana. Berdasarkan hasil revisi terakhir pembiayaan pembangunan Masjid Islamic Centre membutuhkan dana 69 miliar. Sedangkan dalam perkembangannya, pembangunan sudah mencapai 30 persen.
“Berarti 45-50 miliar. Itu yang dibutuhkan dana sampai selesai. Kami juga sudah mengajukan anggaran ke Pak Gubernur untuk tahun 2022. kita juga mengajukan anggaran ke kementerian PUPR. Islamic Centre kan terkena pembangunan tol Becakayu, bangunan sekitar 4.986 meter persegi ikut terkena. Maka kita juga ingin meminta bantuan beliau untuk pembangunan,” tambahnya.
Nantinya, konsep masjid yang ada di dalam kawasan Islamic Centre juga akan dirombak seperti layaknya masjid Nabawi di Madinah. Saat ini, Yayasan Nurul Islam KH Noer Ali sebagai pengelola akan menambah fasilitas baru untuk menunjang Islamic Centre sebagai pusat kajian Islam dan wisata religi di Kota Bekasi.
Di antaranya nanti ada perpustakaan yang menyediakan buku-buku kajian Islam dan sejarah tentang Kota Bekasi, sekolah berbasis Islam, bank syariah, hotel syariah, gedung pertemuan, sekretariat ormas Islam, serta menara tinggi yang bisa dijadikan tempat lokasi pernikahan, berswafoto dan titik di mana setiap warga yang hadir dapat menikmati pemandangan Kota Bekasi.
“Dengan rencana menara akan kami tingkatkan sampai lebih dari 60 meter dengan adanya lift, seperti Masjid Agung Semarang, Masjid Akbar Surabaya, Masjid Agung Mataram NTB. Itu semua ada lift, jadi nanti kita bisa melihat pemandangan Kota Bekasi dari atas menara masjid,” tambahnya.
Namun, untuk melakukan rehab dan penambahan fasilitas-fasilitas tersebut membutuhkan dana besar, mencapai 400 miliar rupiah. Menurut Paray Said, Islamic Center sebetulnya sudah diberikan kewenangan untuk mencari investor kerja sama pihak ketiga dengan persetujuan Pemerintah Kota Bekasi.
“Nanti kita akan rehab semua, mudah-mudahan akan ada hotel berbasis syariah, mal berbasis syariah, perkantoran syariah. Nanti kita akan coba, itu memerlukan dana besar, kalau hitungan dari konsep awal itu sekitar 400 milyaran tanpa menghilangkan identitas Islamic Center sebagai pusat pengembangan,” katanya. (Lam)