BEKASIMEDIA.COM – Pengurus Islamic Centre kota Bekasi mendatangi kantor Ketua DPRD Kota Bekasi Chairoman J. Putro, Jumat (15/4/2021). Dalam kesempatan itu, Ketua Pengurus Yayasan Nurul Islam KH. Noer Alie, Paray Said menyampaikan apa yang pernah dikatakan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi soal Islamic Centre dan Masjid menjadi ikon Ihsan Kota Bekasi.
“Sebetulnya ini berdasarkan penyampaian Wali Kota Bekasi pada saat ulang tahun Kota Bekasi. Ia punya keinginan besar agar Islamic Centre menjadi ikon, pusatnya Ihsan. Begitulah kira-kira. Kami juga sudah bertemu Wali Kota bersama baik dengan pembina yayasan, para pengurus Islamic Centre. Beliau, khusus untuk masjid akan membantu menyelesaikan dua tahun anggaran ke depan masa kepemimpinan beliau. Makanya, jawaban beliau seperti itu, kami beraudiensi dengan Pak Ketua DPRD. Sebab pasti, kalau bicara dengan anggaran tetap melalui DPRD juga,” katanya di kantor DPRD Kota Bekasi.
Mendengar penuturan itu, Ketua DPRD Kota Bekasi menyambut baik audiensi tersebut. Menurutnya memang kurang lengkap apabila, Kota Bekasi tidak ada ikon ihsan yang sesuai visi misinya.
“Jadi begini kita melihat, bahwa Islamic Center sebuah lembaga yang keberadaannya di dalam pertumbuhan pembentukan watak, ikon, corak di kota bekasi sangat penting. Kita melihat dukungan penuh dari pemerintah kota, bahwa belum memiliki ikon yang menunjukkan karakter, corak kota bekasi,” kata lulusan dari Jepang ini.
Chairoman melanjutkan, biasanya, Pemkot menunjukkan wajah kota Bekasi itu dari piramida terbalik Summarecon, GOR Kota Bekasi, Jembatan Summarecon hingga mal.
“Pertanyaannya di mana ikon dari visi misi kota Bekasi itu? Di mana ihsannya? Ihsannya yang dipahami dalam Islam, turunannya banyak. Bisa kaitan dengan ketentraman, kedamaian, bisa juga dengan kebaikan. Nah, wajah ihsan itu ada di Islamic Centre. Kita melihat ada titik temu, bahwa Wali Kota menghendaki dalam masa dua tahun ingin Islamic Centre terbangun dengan baik. Sehingga ia menjadi wajah tambahan yang melengkapi ikon kota Bekasi. Yang ada kita anggap itulah salah satu wujud wajah kota, tapi yang kurang adalah wajah ihsannya,” katanya.
Menurutnya tidak hanya Masjid Al Barkah, tapi Islamic Centre Kota Bekasi juga.
“Kita sadari secara demografis pintu masuk Kota Bekasi paling besar dari Bekasi Barat. Belum masuk dari alun alun, kita melihat mal dan hotel. Dengan adanya Islamic Centre, akan terlihat menjadi corong ikon kota Bekasi. Ia tampil tidak hanya siang hari, malam hari dengan cahayanya. Termasuk fungsi-fungsinya, nanti akan terintegrasi dengan perpustakaan Islam, ada aktivitas pemuda, tempat membangun gagasan, ruang pertemuan, ada asrama. Nanti dikembangkan lagi ada penginapan syariah, ada kawasan bisnis syariah juga. Menarik,” tuturnya.
Kalau kita lihat di luar, kata dia, Jepang saja sudah punya pusat halal. Apalagi Kota Bekasi harus bisa tampil dengan kebekasian dan kelengkapan wajah Islamic Centre. Ia menyatakan untuk membuat ikon Ihsan ini akan dimasukkan ke anggaran tambahan di APBD Kota Bekasi, termasuk payung hukumnya. (Lam)