BEKASIMEDIA.COM – Nilai tukar rupiah atas dollar pada tahun 2018 ini kian mengkhawatirkan. Januari 2018 rupiah masih ada di kisaran 13.000 per dollar AS, namun pada September 2018 ini sudah mencapai menurun hingga masuk ke angka 15.000 per dollar AS. Faktor eksternal maupun internal menjadi penyebabnya. Di antara faktor eksternal adalah naiknya suku bunga The Fed hingga di angka 50%, perang dagang AS dengan Tiongkok, krisis Venezuela dan Argentina, dan lain-lain. Kemudian beberapa faktor internalnya adalah defisitnya neraca pembayaran dan perdagangan, berkurangnya investasi di Indonesia dan menguatnya impor dibandingkan ekspor.
Atas dasar hal ini, elemen Mahasiswa BEM se-Jabodetabek dan Banten mengatakan siap menggelar Aksi di Jakarta pada Jumat, 14 September 2018 besok.
“Penurunan nilai rupiah ini tentunya akan menimbulkan banyak problematika. Meningkatnya harga barang pokok sehingga menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, melemahnya daya saing produk Indonesia baik domestik maupun ekspor,” kata Koordinator Wilayah BEM se-Jabodetabek dan Banten Mohammad Wildan Habibi.
“Kami mengajak rekan-rekan mahasiswa semua untuk bergabung dalam Aksi Bela Rupiah di Kementerian Keuangan RI, Jumat besok jam 13.00 sampai selesai,” ungkapnya.
Adapun tuntutan BEM se-Jabodetabek dan Banten sebagai berikut:
1. Mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk produk lokal untuk bersaing di dalam pasar nasional
2. Menekan pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah
3. Mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif ekspor dan mengurangi impor
4. Menghimbau masyarakat agar meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi konsumsi produk asing
5. Mengajak masyarakat untuk tidak menukarkan rupiah ke dolar dan memperbanyak transaksi dengan rupiah agar nilai rupiah menguat dan menukarkan dollar-nya, agar devisa dollar terus terjaga di dalam negeri akan kondisi rupiah kembali membaik
6. Menekankan pemerintah supaya mempermudah sistem bongkar muat di pelabuhan yang akan berdampak mudahnya sistem ekspor dalam negeri ke luar negeri
7. Mendesak pemerintah untuk mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat
“Karena bangsa ini belum bisa dikatakan merdeka ketika masih ada rakyatnya yang belum merasa sejahtera dan negeri ini masih bergantung pada negeri lain,”pungkas Mohammad Wildan Habibi. (eas)