BEKASIMEDIA.COM – Bekasi, Jamkesnews – Saat ini banyak peserta yang mulai memahami pentingnya memiliki jaminan kesehatan dan memilih Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai solusi yang tepat. Ini yang dirasakan oleh Cica Rohana (46) seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang sembako. Cica mengatakan bahwa ia baru memutuskan untuk mendaftar sebagai peserta JKN karena ia merasa perlu memiliki jaminan kesehatan untuk melindungi dirinya dan keluarga.
Saat ditemui di kediamannya, Cica bercerita bahwa ia mendaftar sebagai peserta karena ajakan salah satu tetangganya yang sudah lebih dulu menjadi peserta JKN dan sudah memanfaatkan Program JKN ini untuk mendapatkan layanan kesehatan. Sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), ia merasa sangat perlu untuk memiliki jaminan kesehatan.
“Setiap hari, saya mengurus rumah, memasak, dan memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Di sela-sela kesibukan itu, saya juga jaga toko untuk berjualan kebutuhan sembako di rumahnya. Alhamdulillah, meski tokonya kecil, cukup membantu penghasilan keluarga. Dengan rutinitas yang padat, saya jarang sekali untuk memperhatikan kesehatan karena menganggap diri saya masih cukup sehat dan kuat,” cerita Cica.
Awalnya, Cica masih ragu dengan Program JKN ini, namun kerabat terdekatnya menyarankan Cica untuk mengikuti Program JKN ini karena kita tidak tahu kapan sakit akan datang dan saat ini biaya berobat mahal sekali. Di usianya yang tergolong sudah tidak muda lagi, ia mulai berpikir bahwa tidak ada salahnya mendaftar Program JKN untuk berjaga-jaga jika sewaktu tiba-tiba jatuh sakit.
Ketika sakit itu datang menghampiri Cica, ia merasa tenang karena sudah terdaftar menjadi peserta JKN aktif. Cica bercerita saat mengalami keluhan kesehatan seperti sering pusing dan pegal-pegal dan kemudian memutuskan ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya. Ia senang berobat menggunakan BPJS Kesehatan tidak perlu proses yang rumit. Awalnya Cica mengaku merasa bingung tentang bagaimana cara berobat sebagai peserta JKN, namun petugas di puskesmas sangat sigap membantu dan menjawab semua pertanyaannya.
“Waktu itu saya sakit, saya sering pusing dan pegal-pegal, lalu saya berobat ke puskesmas dan ternyata prosesnya cepat juga. Alhamdulillah saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN, jadi saya tidak perlu khawatir lagi terkait dengan biaya pemeriksaan. Jujur saja, awalnya saya merasa bingung bagaimana cara berobat sebagai peserta JKN di puskesmas, soalnya baru pertama kali menggunakannya. Saya berpikir prosesnya akan ribet, tapi ternyata prosesnya sangat mudah. Hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja, pelayanan bisa langsung didapat dan tanpa adanya biaya tambahan,” ujarnya.
Cica berharap agar ke depannya pelayanan Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini terus ditingkatkan terutama dalam hal kemudahan akses. Tidak itu saja, Cica juga menyampaikan pesan bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN untuk segera mendaftar dan memanfaatkan program ini. Menutup wawancara, Cica merasa beruntung karena sudah dapat merasakan manfaat dan kemudahan dari Program JKN ini.
“Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah memberikan perlindungan kesehatan kepada saya dan keluarga. Harapan saya, semoga ke depannya BPJS Kesehatan bisa terus meningkatkan pelayanan Program JKN, agar masyarakat yang berada di pelosok juga dapat merasakan manfaat dari hadirnya Program JKN ini. Saya tidak akan ragu untuk mengajak masyarakat lain yang belum terdaftar untuk daftar menjadi peserta JKN, agar merasa lebih tenang karena jika sewaktu-waktu jatuh sakit, tidak khawatir akan biaya karena sudah terlindungi oleh BPJS Kesehatan,” tutupnya.
(Adv./Humas)