BEKASIMEDIA.COM – Di era digital yang semakin canggih, pendidikan harus menghasilkan tidak hanya peserta didik dengan kemampuan akademik yang tinggi, namun juga individu yang berkarakter kuat dan kemampuan literasi yang unggul. Pendidikan karakter dan literasi merupakan dua aspek fundamental yang relevan dalam membentuk generasi penerus bangsa yang jujur, penting dan mudah beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Namun tantangan dalam dunia pendidikan dasar saat ini sangatlah kompleks. Anak-anak sekolah dasar menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan akademis hingga perubahan sosial dan jangkauan teknologi yang berlebihan. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan kemampuan membaca dan menulis anak. Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan ini diperlukan pendekatan yang holistik dan terpadu.Pendekatan yang efektif adalah pengenalan layanan konseling di sekolah dasar.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pelita Bangsa Angkatan 2022 menyelenggarakan seminar daring, Minggu (16/6/2024) pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, melalui media daring Zoom meeting dan live streaming Youtube. Acara tersebut mengusung tema, “Peranan Terapan Layanan Konseling terhadap Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi di Sekolah Dasar.” Acara ini dihadiri oleh 138 peserta.
Seminar daring ini dibuka oleh Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pelita Bangsa yaitu, Dr. Titin Sunaryati, S.Pd.I., M.Pd. Ia mengatakan seminar ini diselenggarakan karena selain pentingnya bimbingan dan konseling untuk seorang guru banyak sekali manfaatnya, yaitu salah satunya mendukung perkembangan peserta didik secara keseluruhan. Kemudian yang kedua, membangun hubungan baik kepada siswa. Seorang guru harus paham bagaimana menyikapi, merespon, dan mengidentifikasi masalah pada peserta didik.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang memiliki kompetensi dalam Bimbingan Konseling. Narasumber pertama adalah Sarah Ramadhayani, S.Pd yang merupakan guru kelas PNS di SDN 10 Peusangan Tanoh Mirah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh. Beliau menyampaikan bahwa hubungan antar bimbingan konseling dan literasi di sekolah dasar sangat erat dan saling mendukung dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang holistik.
Narasumber kedua, yakni Eri Anggerianto, S.Pd.SD., guru dan Kepala Sekolah SDN 14 Sijuk Bangka Belitung. Ia menyampaikan materi yang tidak kalah menarik. Membahas tentang pentingnya layanan konseling dalam transformasi pendidikan melalui lima indikator utama, yaitu integrasi pendidikan karakter ke dalam layanan. Hukuman digunakan sebagai salah satu metode disiplin yang dapat memotivasi siswa melalui motivasi eksternal dan internal. Motivasi eksternal bisa berupa menghindari hukuman atau mendapatkan imbalan, sementara motivasi internal lebih berfokus pada penghargaan diri. Contoh hukuman yang diberikan termasuk menulis kalimat disiplin, menggantikan kertas tugas teman, berlari sebagai sanksi, atau melepas sepatu sebagai bentuk restitusional. Literasi juga menjadi bagian penting yang perlu dipahami secara tepat, termasuk pemahaman awal dan penggunaan teks multimodal dalam pendidikan.
Adapun Firmansyah, S.Pd sebagai narasumber terakhir. Dalam materinya, Firmansyah, S.Pd yang merupakan Guru Kelas SDN Pondok Bambu 06 Jakarta ini menjelaskan pentingnya layanan konseling dalam memperkuat pendidikan karakter dan literasi di sekolah dasar. Melalui berbagai contoh kasus, dijelaskan bagaimana konseling dapat membantu mengatasi masalah-masalah karakter yang sering muncul di kalangan siswa. Melalui pemahaman dan penerapan metode konseling yang tepat, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi perkembangan karakter positif dan literasi siswa. Konseling bukan hanya alat untuk mengatasi masalah, tetapi juga sarana untuk membangun fondasi karakter yang kuat dan kemampuan literasi yang baik di masa depan.
Tidak hanya ada sesi penyampaian materi dari narasumber saja, dalam kegiatan seminar daring ini juga diberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya kepada para narasumber. Antusiasme peserta terlihat jelas dalam sesi diskusi dan tanya jawab ini, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh peserta kepada narasumber yang memantik sesi diskusi dan tanya jawab menjadi lebih menarik.
“Penyelenggaraan acara seminar daring ini adalah untuk melihat lebih dalam peran layanan bimbingan dalam penguatan pendidikan karakter dan literasi di sekolah dasar. Seminar ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, namun juga merupakan langkah nyata peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia. Kami berharap hasil seminar ini benar-benar berkontribusi dalam pembentukan generasi muda yang berkarakter kuat dan memiliki kemampuan literasi tinggi untuk menghadapi tantangan masa depan,” ungkap Alfi Zahra Fahira yang menjadi ketua panitia kegiatan ini. (*)