BEKASIMEDIA.COM – Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman J. Putro, menyampaikan momentum Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021 ini, mengusung pemuda sebagai ujung tombak munculnya kreativitas dan inovasi bangsa, dalam hal ini pemuda dalam instrumen kebangkitan daerah.
“Tantangan generasi hari ini dengan situasi yang ada, maka seharusnya hari kebangkitan hari ini, yang dulu diwakilkan oleh kebangkitan para pemuda, dapat dimaknai secara positif dan konstruktif oleh para pemuda sebagai momentum untuk kebangkitan para pemuda mendorong kreativitas dan inovasi para pemuda daerah maupun bangsa,” Kata Chairoman saat wawancara di Kantornya, Kamis, (20/5/2021).
Pria kelahiran tahun 69 ini menyampaikan bahwa pemuda adalah ujung tombak atau backbone (tulang punggung ) munculnya kreativitas dan inovasi tersebut. Para pemuda ini dituntut mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kemudian memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Menurut beliau kefasihan atau kemahiran pemuda dalam menggunakan sarana teknologi adalah salah satu modal dasar tumbuh kembangnya kreativitas dan inovasi. Namun tidak dapat dipungkiri dahsyatnya gelombang pandemi ini juga menyebabkan timbulnya krisis sosial yang dapat menghambat laju kreativitas dan inovasi ini.
“Karena kondisi pandemi saat ini bukan semata-mata masalah vaksin atau ekonomi saja namun juga krisis sosial,” Chairoman menambahkan penjelasannya.
Chairoman menjelaskan juga semakin meningkatnya kriminalitas yang dihadapi masyarakat, hilangnya penghasilan, menyebabkan pendeknya pola pikir sehingga mereka mencari cara-cara instan dalam menyelesaikan masalah ekonomi mereka.
Demoralisasi masyarakat menjadi “fatamorgana” selanjutnya yang dibentuk oleh “musim” pandemi yang berkelanjutan.
“Degradasi moral masyarakat ini sesungguhnya masalah yang sangat mendalam, dan ini bisa diketahui oleh alim ulama, tokoh-tokoh agama dan para pengamat sosial lainnya,” ungkap Chairoman yang khas dengan kacamata dan peci hitamnya.
Menurut hasil pengamatan beliau di balik kasus-kasus yang muncul di permukaan adalah fenomena gunung es, yang besar di permukaan itu ada pornografi, narkotika, kekerasan, perceraian, pelecehan seksual, human trafficking dan lain-lain.
“Diharapkan program revolusi mental, karakter atau road map pendidikan kembali kepada hal yang asasi. Saya berharap Peran dunia pendidikan dan para tokoh agama mampu mengelaborasi dampak dari pandemi ini yang belum juga surut,” Kata Chairoman menyimpulkan solusi problematika dalam mengatasi semangat hari kebangkitan. (ADV)