BEKASIMEDIA.COM – Memiliki perasaan bahagia adalah tentang persepsi. Pembina pramuka harus menanggalkan bebannya sementara, melupakan pikiran tentang tugas yang tak ada habisnya. Dan ketika berhadapan dengan peserta didik juga berkegiatan, pembina harus bahagia, termasuk pada kegiatan Karang Pamitran Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bekasi yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Jatisari Jati Asih pada tanggal 29-30 November 2019.
Karang Pamitran ini adalah kegiatan para pembina pramuka untuk mempertajam keilmuannya, memperbaiki persepsi kepramukaannya agar tetap sejalan, beriringan menuju tujuan yang sama, yaitu menjadi media pendidik generasi bangsa yang berkarakter.
Kegiatan ini didukung oleh Kwartir Cabang Kota Bekasi Wilayah II, dilaksanakan sebagai kolaborasi antar Kwartir Ranting, yaitu Kwartir Ranting Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Medansatria.
Hari pertama dibuka dengan mendirikan tenda yang bagi sebagian pembina pramuka, ini adalah pengalaman pertama yang mengasyikan. Kemudian dilanjutkan dengan berkumpulnya para pemimpin regu, pemberitahuan jadwal, pembagian tugas untuk upacara dan apel, juga pembagian trashbag untuk tempat sampah pada tiap wilayah perkemahan putra dan putri.
Acara ini menekankan agar peserta mampu mengelola waktu dengan baik, mengatur diri sendiri dan anggota kelompoknya dengan jadwal yang telah disediakan. Sehingga keterlambatan acara bisa diminimalisir. Sebuah kegiatan yang memberikan kepercayaan penuh pada peserta.
Agenda selanjutnya adalah Dunia golongan Siaga dan Penggalang yang memberi wawasan tentang bagaimana seharusnya membina peserta didik usia 7-10 tahun (Siaga) dan 11-15 tahun (Penggalang).
Setelah upacara pembukaan, peserta diminta membuat kalung dan perahu dari masing-masing seperempat bagian kertas A4. Kegiatan ini sebagai pengantar materi tentang Pramuka, Gerakan Pramuka, dan Pendidikan Kepramukaan yang porsinya sangat berbeda. Hal ini cukup membuka insight baru yang euforianya luar biasa.
Materi malam hari adalah Akreditasi Gudep. Akreditasi ini dilakukan untuk menentukan kelayakan kegiatan dari satuan pendidikan kepramukaan pada setiap jenjang pendidikan. Selanjutnya kegiatan api unggun yang dibuka dengan suasana khidmat dan syahdu. Api unggun ini diisi dengan penampilan seni dari masing-masing kelompok.
Peserta kembali dikumpulkan, mata sayunya terlihat dalam barisan. Lalu dibagikan kertas berisi tulisan dan sebuah lilin untuk dinyalakan. Peserta diminta duduk. Kegiatan ini adalah renungan sebagai pembina juga manusia sejati. Renungan yang penuh kesyahduan ditemani lilin dan kertas yang berisi kata-kata.
Kegiatan hari kedua diawali dengan senam pagi. Angin segar bumi perkemahan menyapu wajah, rasa dingin perlahan hilang seiring matahari naik. Acara dilanjutkan dengan Apel Pagi, pembagian anggota regu untuk tiga kelompok materi, phoneografi, scouting skill, dan masak rimba. Kelompok masak rimba mencoba memasak makanan menggunakan kastrol dengan bahan makanan yang ada. Kelompok phoneografi diminta memotret menggunakan HP, dengan memilih angle yang tepat dan memodifikasinya dengan memanfaatkan fasilitas alam yang ada. Kelompok scouting skill berlatih mendirikan bivak dengan menggunakan ponco dan tali tambang.
Kegiatan menarik lainnya adalah bedah buku Scouting for Boys dan Rovering to Succes, buku yang bisa jadi pegangan bagi para pembina yang ditulis oleh Bapak Pandu Sedunia Baden Powell. Acara ini disampaikan oleh Rangga Wisnu sebagai Duta Buku, editor dan pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Andalan Komisi Pengabdian Masyarakat. Kemudian materi Menulis Kreatif dari Forum Lingkar Pena Bekasi dan pengelolaan sampah dari Buperta Cibubur yang bekerja sama dengan Kompis, sebuah lembaga yang menawarkan solusi permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan sampah.
Kegiatan ditutup dengan curah gagasan, penyampaian pesan dan kesan dari peserta. Diantara kesan peserta adalah bertambahnya ilmu dan pengalaman, diajak kembali mendekat pada alam, cukup banyak semangat yang kembali ditularkan. Harapannya semoga acara ini bisa mencapai target tujuan sesuai dengan tema kegiatan, “Pembina Maju, Gugus Depan Maju”.
Peserta diingatkan juga untuk melanjutkan pembelajaran sebagai pembina pramuka dalam tingkatan golongan pelatihan dan tetap semangat menjadi pembina, memberikan contoh terbaik dengan menjadikan Tri Satya dan Dasa Darma sebagai karakter dan pembawaan diri.
Puti Wulandari
Kayuringin Islamic School