Berkunjung ke perpustakaan daerah Kota Bekasi merupakan kali pertama bagi saya. Pengalaman yang rasanya patut dibagi untukmu.
Menginjakkan kaki depan pintu masuk perpustakaan saya disambut dengan hujan yang mulai deras.
Saya langkahkan kaki menuju lorong kecil yang terdapat meja sederhana tempat pengunjung untuk menuliskan identitas dan keperluan kunjungan.
Perpustakaan Bekasi memang tidak seluas perpustakaan daerah DKI Jakarta, tetapi cukup sederhana. Saya tidak tahu persis luas ruangan perpustakaan Bekasi.
Tampak depan. Pintu masuk ke perpustakaan daerah Kota Bekasi.
Di ruang depan perpustakaan terdapat sofa rumahan yang cukup nyaman. Masuk ke bagian dalam terdapat meja pustakawan yang tidak terlalu besar. Di sisi kiri terdapat dua ruangan pustakawan.
Di sini kamu wajib menulis absensi daftar bebas pustaka (daftar pengunjung dan apa keperluanmu berkunjung ke perpustakaan).
Oh ya, kamu juga bisa membuat kartu anggota, lho. Syaratnya kamu harus berdomisili di Bekasi.
Hal itu ditunjukkan dengan bukti kartu pelajar atau KTP Bekasi. Pembuatan kartu perpustakaan tidak dipungut biaya.
Tetapi, sayangnya saya tidak sempat untuk membuat kartu anggota. Mungkin dilain kesempatan yaa.

Perpustakaan ini menyediaan beraneka ragam buku bacaan, mulai dari topik politik hingga sastra. Majalah untuk anak-anak pun ada, tetapi tidak banyak.
Buku-buku di sini memang tidak lengkap dan banyak. Buku-buku yang banyak tidak diimbangi dengan ketersediaan ruang buku yang cukup membuat ruangan perpustakaan menjadi cukup sumpek.
Pada beberapa titik saya temukan kondisi buku yang berantakan, seperti pada bagian koleksi surat kabar tidak tertata dengan baik.
Hal lain yang saya rasakan yakni bau ruangan yang tidak sedap membuat saya kurang nyaman berada di sini.
Jika kamu merupakan pemburu colokan (stopkontak), saya tidak menyarankan kamu untuk berada di sini.
Karena, ketersediaan stopkontak di perpustakan ini yang berfungsi hanya dua di area baca yang tersedia meja-kursi.
Ketersediaan area baca pengunjung tidak begitu luas, dapat saya katakan terlalu sempit untuk sebuah fasilitas perpustakaan.
Namun, di sisi lain ada hal yang menjadi nilai lebih dari perpustakaan Bekasi.
Mereka memiliki kliping-kliping berita yang menarik dari berbagai surat kabar yang sayang bila kamu lewatkan.
Wifi ID pun tersedia di sini. Kamu dapat mengaksesnya dengan mengikuti petunjuk yang ada.
Saya merasa pemerintah kota Bekasi perlu berbenah diri dalam menyediaan fasilitas literasi untuk warganya.
Karena, membaca merupakan salah satu hal penting dalam membangun peradaban bangsa.
Saya rasa dinas terkait yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan perlu mengelola perpustakaan dengan lebih baik lagi.
Anggaran APBD yang diberikan ke Kota Bekasi pun saya rasa tidaklah sedikit. Saya sebagai warga Bekasi berharap, kota Bekasi memiliki perpustakaan yang layak dan mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan di era milenial ini.
Maju literasinya, maju warganya.
Salam hangat,
Ilma