“BEKASIMEDIA.COM, Jakarta — Mendekati penghujung tahun, tepatnya 21 November 2022 terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter yang melanda Kabupaten Cianjur. Gempa ini menyebabkan jatuhnya 334 jiwa korban meninggal, 593 korban luka-luka serta 37.830 unit infrastruktur rusak. Adapun jumlah pengungsi 114.683 orang.
Ketua DPP Rumah Petani Nelayan Nusantara (RPNN) Irwan Gunawan mengatakan, beberapa wilayah pertanian di Cianjur terdampak bencana gempa, contohnya di Pacet. Ratusan petani mengungsi karena rumahnya ambruk. Kini mereka tinggal di tenda pengungsian dan lahan pertanian.
“Pemerintah harus segera turun tangan bantu petani. Mereka harus segera turun ke sawah atau kebun,” ujarnya kepada bekasimedia, Sabtu (10/12/2022).
“Saat ini terdapat beberapa lahan pertanian yang telah memasuki masa panen mengalami kerusakan dan beberapa gagal panen, sehingga petani tidak dapat menikmati hasilnya. Hal ini mengakibatkan petani tidak memiliki modal untuk menanam lagi. Pemerintah harus memberikan bantuan permodalan dan sarana produksi pertanian lainnya,” kata Irwan.
SARAN UNTUK KEMENTERIAN PERTANIAN
Menurut Tenaga Ahli DPR RI ini, Kementerian Pertanian sebaiknya segera mendata dan mengalokasikan dana pemulihan imbas gempa terhadap sektor pertanian di Cianjur, sebab daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi beras, hortikultura dan komoditi pertanian lainnya yang penting di Jawa Barat.
Irwan khawatir, keterlambatan penanganan gempa di Cianjur akan berpengaruh terhadap daerah pertanian di sekitarnya. Bahkan mempengaruhi kondisi pangan secara nasional. (*)