Kasus infeksi Covid-19 semakin meningkat dan yang meninggal pun bertambah banyak. Berbagai dampak akibat Covid-19 mulai terasa. Masyarakat pun diminta agar di rumah saja untuk memutus rantai penularan.
Tanpa kita sadari perasaan khawatir yang terus menerus akan mengganggu kesehatan mental sehingga dapat menimbulkan depresi. Terlebih bila ada anggota keluarga, teman atau tetangga yang sudah terinfeksi covid-19. Belum lagi dampak ekonomi yang sebagian besar dirasakan oleh masyarakat.
Apa saja yang mesti kita lakukan agar kesehatan mental tetap terjaga?
1. Memperkuat ibadah
Bagi umat Islam, momen bulan Ramadhan ini merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat ibadah, mulai dari berpuasa, shalat wajib maupun sunnah, membaca Al qur’an, berdzikir dan ibadah lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Dadang Hawari dalam bukunya; “Al Qur’an Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Jiwa” bahwa pendekatan agama berperan dalam mengatasi masalah psikologis dan fisik individu. Beribadah membuat hati dan pikiran menjadi lebih tenang.
2. Menjaga jarak dengan media sosial
Masa Pandemi Covid-19 ini, media sosial hadir sebagai wadah komunikasi yang memudahkan kita bertukar informasi, baik berupa teks, gambar, maupun video. Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and Addiction telah menganalisis pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental orang dewasa di Indonesia. Hasilnya adalah penggunaan media sosial bisa menyebabkan depresi hingga 9 persen. Jadi, tidak semua kabar berita yang ada di media sosial harus kita baca. Apalagi jika berita itu hoax, lebih baik kita abaikan. Jangan terjebak pada debat kusir di media sosial hanya untuk mempertahankan pendapat kita. karena hanya akan membuat kita lelah secara psikis.
3. Aktivitas fisik
Tidak bekerja atau tidak beraktivitas di luar rumah bukan berarti kita hanya rebahan dan duduk diam. Lakukanlah aktivitas agar tubuh menjadi segar dan bugar. Gerakan ringan dapat dilakukan di dalam rumah. Apalagi sekarang banyak panduan senam ringan di rumah yang bisa kita akses dari kanal youtube. Olahraga dapat membantu mengaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan pemrosesan informasi dan ingatan, serta penyelesaian masalah.
4. Melakukan hobi
Hobi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi kita. Untuk mengalihkan perhatian dan pikiran kita tentang Covid-19 ada baiknya dengan melakukan hobi. Apalagi jika hobi tersebut sudah lama kita lakukan. Kira-kira apa hobi Anda? Membaca? Menulis? Bisa juga bercocok tanam, menjahit, membuat kue. Bisa jadi hobi yang sering kita lupakan kini bisa mendatangkan penghasilan.
5. Tetap menjalin komunikasi dengan teman dan keluarga
Saat ini kita tidak dapat berkunjung ke rumah teman, saudara bahkan orang tua. Adakalanya sepi dan bosan. Bukan berarti silaturahmi bisa putus begitu saja. Buatlah jadwal untuk kontak dengan teman, saudara dan orang tua. Lakukanlah video call sambil berbincang-bincang ringan. Jika kita memiliki Whatsapp grup yang berisi teman-teman dekat, ada baiknya tidak membahas hal-hal yang “berat”. Jadikanlah grup sebagai sarana saling memberi semangat.
6. Belajar menerima kondisi yang ada
Dampak ekonomi telah melanda sebagian besar masyarakat, Bisa jadi secara langsung ataupun tidak langsung kita terkena imbasnya. Biasanya memiliki penghasilan besar, kini berkurang atau tidak sama sekali. Hal ini dapat mengganggu kesehatan mental. Tetaplah untuk berpikir positif bahwa masa ini akan dilewati.
Turunkanlah gaya hidup dan keinginan dari sebelumnya. Masih banyak yang lebih susah dari kita. Syukurilah apa yang masih kita miliki.
7. Berbagi disaat sulit
Meskipun keadaan kita tidak lebih baik dari sebelumnya, tapi masih banyak orang yang lebih sulit. Kita dapat berbagi sesuai kemampuan. Misalnya beberapa bungkus mie yang bisa kita bagikan kepada pedagang keliling yang sedang lewat. Atau apa saja sesuai kemampuan. Seperti jika punya keahlian, kita dapat memberikan pelatihan gratis via online, misal pelatihan menulis. Berbagi kepada yang membutuhkan akan membuat jiwa kita menjadi lapang dan bersyukur.
Oleh: Herti Windya Puspasari
Foto: pixabay