BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 6 Mei 2020 12:39 WIB ·

Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid19


 Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid19 Perbesar

Kasus infeksi Covid-19 semakin meningkat dan yang meninggal pun bertambah banyak. Berbagai dampak akibat Covid-19 mulai terasa. Masyarakat pun diminta agar di rumah saja untuk memutus rantai penularan.

Tanpa kita sadari perasaan khawatir yang terus menerus akan mengganggu kesehatan mental sehingga dapat menimbulkan depresi. Terlebih bila ada anggota keluarga, teman atau tetangga yang sudah terinfeksi covid-19. Belum lagi dampak ekonomi yang sebagian besar dirasakan oleh masyarakat.

Apa saja yang mesti kita lakukan agar kesehatan mental tetap terjaga?

1. Memperkuat ibadah

Bagi umat Islam, momen bulan Ramadhan ini merupakan waktu yang tepat untuk memperkuat ibadah, mulai dari berpuasa, shalat wajib maupun sunnah, membaca Al qur’an, berdzikir dan ibadah lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Dadang Hawari dalam bukunya; “Al Qur’an Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Jiwa” bahwa pendekatan agama berperan dalam mengatasi masalah psikologis dan fisik individu. Beribadah membuat hati dan pikiran menjadi lebih tenang.

2. Menjaga jarak dengan media sosial

Masa Pandemi Covid-19 ini, media sosial hadir sebagai wadah komunikasi yang memudahkan kita bertukar informasi, baik berupa teks, gambar, maupun video. Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and Addiction telah menganalisis pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental orang dewasa di Indonesia. Hasilnya adalah penggunaan media sosial bisa menyebabkan depresi hingga 9 persen. Jadi, tidak semua kabar berita yang ada di media sosial harus kita baca. Apalagi jika berita itu hoax, lebih baik kita abaikan. Jangan terjebak pada debat kusir di media sosial hanya untuk mempertahankan pendapat kita. karena hanya akan membuat kita lelah secara psikis.

3. Aktivitas fisik

Tidak bekerja atau tidak beraktivitas di luar rumah bukan berarti kita hanya rebahan dan duduk diam. Lakukanlah aktivitas agar tubuh menjadi segar dan bugar. Gerakan ringan dapat dilakukan di dalam rumah. Apalagi sekarang banyak panduan senam ringan di rumah yang bisa kita akses dari kanal youtube. Olahraga dapat membantu mengaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan pemrosesan informasi dan ingatan, serta penyelesaian masalah.

4. Melakukan hobi

Hobi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi kita. Untuk mengalihkan perhatian dan pikiran kita tentang Covid-19 ada baiknya dengan melakukan hobi. Apalagi jika hobi tersebut sudah lama kita lakukan. Kira-kira apa hobi Anda? Membaca? Menulis? Bisa juga bercocok tanam, menjahit, membuat kue. Bisa jadi hobi yang sering kita lupakan kini bisa mendatangkan penghasilan.

5. Tetap menjalin komunikasi dengan teman dan keluarga

Saat ini kita tidak dapat berkunjung ke rumah teman, saudara bahkan orang tua. Adakalanya sepi dan bosan. Bukan berarti silaturahmi bisa putus begitu saja. Buatlah jadwal untuk kontak dengan teman, saudara dan orang tua. Lakukanlah video call sambil berbincang-bincang ringan. Jika kita memiliki Whatsapp grup yang berisi teman-teman dekat, ada baiknya tidak membahas hal-hal yang “berat”. Jadikanlah grup sebagai sarana saling memberi semangat.

6. Belajar menerima kondisi yang ada

Dampak ekonomi telah melanda sebagian besar masyarakat, Bisa jadi secara langsung ataupun tidak langsung kita terkena imbasnya. Biasanya memiliki penghasilan besar, kini berkurang atau tidak sama sekali. Hal ini dapat mengganggu kesehatan mental. Tetaplah untuk berpikir positif bahwa masa ini akan dilewati.

Turunkanlah gaya hidup dan keinginan dari sebelumnya. Masih banyak yang lebih susah dari kita. Syukurilah apa yang masih kita miliki.

7. Berbagi disaat sulit

Meskipun keadaan kita tidak lebih baik dari sebelumnya, tapi masih banyak orang yang lebih sulit. Kita dapat berbagi sesuai kemampuan. Misalnya beberapa bungkus mie yang bisa kita bagikan kepada pedagang keliling yang sedang lewat. Atau apa saja sesuai kemampuan. Seperti jika punya keahlian, kita dapat memberikan pelatihan gratis via online, misal pelatihan menulis. Berbagi kepada yang membutuhkan akan membuat jiwa kita menjadi lapang dan bersyukur.

Oleh: Herti Windya Puspasari

Foto: pixabay

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Pemkot Bekasi Jelaskan Keputusan Pemberhentian Dirut PT Mitra Patriot

19 April 2025 - 15:46 WIB

Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!

9 April 2025 - 15:07 WIB

Peduli Autisme, PT Perusahaan Pengelola Aset Bersinergi dengan Cagar Foundation dalam Program Ramadan

22 Maret 2025 - 23:31 WIB

Pemkot Bekasi Fokus Bersihkan Sisa Lumpur dan Distribusikan Bantuan Pasca Banjir

11 Maret 2025 - 11:41 WIB

Soal Kenaikan Tarif PDAM, Legislator PKS Harap Wali Kota Bekasi Bisa Merasakan Keresahan Masyarakat

4 Maret 2025 - 04:48 WIB

Soal Tarif Baru PDAM Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Sebut Penyesuaian Bukan Kenaikan

3 Maret 2025 - 22:55 WIB

Trending di Bekasi On Frame