BEKASIMEDIA.COM – Dalam rangka meningkatkan kualitas manajemen administrasi di kwartir dan gudep serta sebagai realisasi program kerja, kwartir cabang gerakan pramuka Kota Bekasi menyelenggarakan pelatihan sistem administrasi kwartir (Sismintir) dan gudep.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dilakukan secara bertahap. Untuk Wilayah 1 (Pondok Gede, Jati Asih, Jati Sampurna, Pondok Melati) dilaksanakan di gedung Pusdiklatcab Buper Jati Sari, 3 September 2019. Wilayah 2 (Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Bekasi Utara, Medan Satria) bertempat di Aula kantor kecamatan Bekasi Barat, 4 September 2019 dan wilayah 3 (Bekasi Timur, Bantargebang, Rawalumbu, Mustikajaya) di Aula kantor kecamatan Bantargebang, 5 September 2019.
Pada pelatihan Sismintir di wilayah 3 ini, sekretaris Kwarran Bekasi Timur Heri Heryansyah selaku panitia pelaksana berharap para pengurus kwartir ranting dan pembina gudep untuk menyamakan persepsi tentang pengelolaan kwartir dan gudep terutama dalam bidang administrasi.
Acara ini diisi oleh M. Bambang Saryono selaku sekretaris kwarcab Kota Bekasi. Mengawali materi, ia mengumpulkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para pembina pramuka di gudepnya masing-masing. Diantara permasalahannya adalah banyak gudep yang tidak melaksanakan musyawarah gugusdepan, perlengkapan gudep dan latihan yang belum memadai, keuangan yang belum stabil dan pembina satuan yang merangkap berbagai tugas.
Peran kepala sekolah sebagai majelis pembimbing gugusdepan (Mabigus) diharapkan melaksanakan fungsinya dengan baik sebagai pembimbing, pemberi bantuan moril, organisatoris, material dan finansial sehingga pengelolaan gudep berjalan lancar.
Materi selanjutnya oleh Sujatmiko Huda selaku staf Kwarcab Kota Bekasi. Menurutnya permasalahan yang terjadi di Kota Bekasi ini masih banyak ditemukan kelemahan para pembina gudep dalam pengelolaan administrasi. Ada dua sebab hal ini terjadi yakni pembina lebih mengunggulkan scouting skill dan pembina banyak yang belum memahami administrasi kepramukaan.
Padahal sebagai organisasi, gerakan pramuka tidak akan lepas dari manajemen yang erat kaitannya dengan administrasi sehingga para pembina dituntut untuk memahami pengelolaan administrasi gudep.
Ia mengarahkan bagi para pembina untuk mempelajari dengan baik petunjuk penyelenggaraan sistem administrasi kwartir gerakan pramuka dalam keputusan Kwartir Nasional gerakan pramuka nomor 162.A tahun 2011.
(Lia)