BEKASIMEDIA. COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bekasi, Rabu, (7/3/2018) pagi menggelar acara Fit and Propertes Calon Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) untuk periode 2018 – 2023. Bertempat di lantai 5 Plaza Pemkot Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Keempat kandidat calon ketua KPAD melakukan presentasi paparan konsep dan program masing-masing kandidat kepada panelis yang berasal dari Akademisi, Praktisi, Unit PPA Polrestro dan awak media.
Keempat kandidat calon ketua KPAD kota Bekasi bukanlah wajah baru, mereka adalah orang-orang yang sering menangani persoalan perlindungan perempuan dan anak di antaranya, Rury Arief Rianto, Sopar Makmur, Sugeng Wijaya dan Aris Setiawan.
Sementara itu, dalam sesi tanya jawab sempat disinggung terkait pelibatan anak-anak dalam kampanye jelang Pilkada serentak. Saat ini hal itu ikut menjadi perhatian Unit PPA Polrestro Kota Bekasi. Pertanyaan tersebut yang kebetulan ditujukan kepada Sopar Makmur saat memberikan presentasi programnya.
“Persoalan ini sangat krusial menurut saya terkait anak-anak dilibatkan dalam kampanye pasangan calon tertentu, karena tentunya di sana diajarkan bagaimana membela satu orang (Paslon.red) tetapi disisi lain menjatuhkan yang lain. Pengajaran terhadap yang salah itulah yang membuat kesalahan para paslon jika mereka melibatkan anak-anak kedalam kampanye,” ujarnya.
Menurut Sopar tindakan yang harus dilakukan oleh panitia penyelenggara pemilukada yakni Panwaslu ataupun KPU merekalah yang paling bertanggungjawab untuk menegakkan Undang-undang perlindungan anak. Jika anak dilibatkan ke dalam wilayah politik, maka negara harus hadir untuk melepaskan mereka dari segala bentuk kekerasan dan kesalahan yang dibuat.
Lebih lanjut Sopar menyatakan jika dirinya nanti terpilih sebagai ketua KPAD Kota Bekasi program mendesak yang dilakukan adalah tentang informasi kehadiran KPAD dan pihak pemerintah daerah melek terhadap anak-anak. Selain itu, tentang pemenuhan hak anak di kota Bekasi. Inilah yang menjadi dasar mengapa dirinya tergerak hadir untuk berpartisipasi untuk melindungi anak-anak, juga mendorong pemerintah untuk melakukan hal yang sama sehingga tercipta generasi emas di kota Bekasi. (Dns)