BEKASIMEDIA.COM – Dapur vulkanik Gunung Agung di Karangasem, Bali kembali menunjukkan polah erupsi freatiknya Kali ini, sudah sejak Sabtu (25/11), jelang azan Maghrib sekira pukul 17.30 WITA, erupsi freatik pertama terlontar dari mulut kawah. Ketinggian erupsi mencapai 1.500 meter dari atas permukaan kawah. Sampai berjam-jam berikutnya, erupsi masih terus terjadi hingga pukul 23.00 WITA.
Usai letusan abu vulkanik mereda, Ahad pagi (26/11) erupsi freatik berikutnya meletup lagi dengan ketinggian kolom abu yang lebih memuncak. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho membenarkan, sejak Sabtu sampai Ahad siang erupsi beruntun terus terjadi dari kawah Gunung Agung.
Catatan Tim ACT di lokasi, erupsi Sabtu sore kemarin (25/11) memicu hujan abu terjadi di tiga desa, yakni Desa Besakih, Pempatan, dan Rendang. Sementara itu erupsi Ahad (26/11) hujan abu dilaporkan terjadi di Amlapura, Amed, dan Padangbai. Arah tiupan abu vulkanik timur dan tenggara.
“Aksi pertama yang sudah dilakukan pascaerupsi Sabtu dan Ahad ini adalah distribusi kebutuhan masker untuk mencegah partikel abu vulkanik terhirup. Selanjutnya, kami sudah siapkan posko untuk distrubusi logistik,” papar Kusmayadi.
Sebanyak 5.000 buah masker jenis N95 sudah didistribusikan Tim Emergency Response ACT di sekitar posko ACT Kabupaten Karangasem. Selain itu, Kusmayadi mengungkapkan, kebutuhan logistik berupa beras, minyak goreng, sarden, terigu, dan susu sudah diboyong ke posko ACT yang berada dalam radius 12 km dari puncah kawah Gunung Agung. (act)