BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 7 Jul 2017 21:02 WIB ·

Pakar IT: #BlokirJokowi Jauh Diatas Blokir Telegram


 Pakar IT: #BlokirJokowi Jauh Diatas Blokir Telegram Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Langkah pemerintahan Joko Widodo yang memblokir telegram ternyata mendapatkan reaksi yang sangat negatif dari warganet. Hestek #BlokirJokowi muncul dan makin meningkat saat ini (16/7/17).

Hal ini diakui oleh pakar IT Ismail Fahmi. Di Akun facebooknya, peraih gelar doktor dari University Of Groningen ini menulis panjang lebar perihal percakapan #BlokirJokowi yang menduduki peringkat atas di twitter.

Tidak pakai lama, setelah isu blokir Telegram ramai dibicarakan, mulai kemaren muncul ajakan #BlokirJokowi di Twitter. Dan per hari ini, volume ajakan BlokirJokowi melewati volume percakapan tentang blokir Telegram.

Grafik PF (Popularity-Favorability) kemarin dan hari ini juga jelas memeperlihatkan perubahan ini. Kemarin, popularity dari ‘blokir telegram’ masih di atas BlokirJokowi, dengan tingkat favorability yang sedikit lebih baik. Namun hari ini (16 Juli), popularity BlokirJokowi berada di atas, dan favorability yang rendah (sentimen negatif).

Kalau dilihat dari goal pemblokiran ini, saya kira ini seperti gertak sambal dari pemerintah kepada Telegram. Mungkin dengan gertakan ini, membuat Telegram mau merespon request dari pemerintah yang selama ini dicuekin. Dilihat dari sisi ini, saya kira goal tersebut berhasil. Telegram telah meresponse dan bersedia bekerjasama secara langsung dengan pemerintah.

Namun, disisi komunikasi publik, saya kira pemerintah gagal total. Tampak pemerintah tidak memepertimbahkan mereka yang terdampak jauh lebih banyak dari kalangan usahawan, startup, bisnis, profesional, dll yang positif. Akibatnya, serangan balik dari publik kepada pemerintah memiliki magnitude yang lebih besar. Belum lagi kekuatan pasukan komunikasi dari pemerintah yang lemah, seolah kritikan publik ini tak mendapat jawaban sama sekali.

Di masa mendatang, sebaiknya jangan menggunakan strategi seperti ini. Kesulitan berkomunikasi dengna pihak luar, publik dalam negeri yang dikorbankan. Yang rugi ya pemerintah sendiri. Sentimen dan serangan balik ke pemerintah malah makin kuat.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Pemkot Bekasi Fokus Bersihkan Sisa Lumpur dan Distribusikan Bantuan Pasca Banjir

11 Maret 2025 - 11:41 WIB

Soal Kenaikan Tarif PDAM, Legislator PKS Harap Wali Kota Bekasi Bisa Merasakan Keresahan Masyarakat

4 Maret 2025 - 04:48 WIB

Soal Tarif Baru PDAM Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Sebut Penyesuaian Bukan Kenaikan

3 Maret 2025 - 22:55 WIB

Sertifikat Rumah Tak Kunjung Terbit, Lussi Warga Perumahan Griya Husada Asri Ngadu ke Presiden

22 Februari 2025 - 17:48 WIB

Pj. Wali Kota Bekasi Berikan Salam Perpisahan ke ASN Pemkot Bekasi

18 Februari 2025 - 19:18 WIB

Pengamat: Efisiensi Anggaran Berpotensi Hambat Pengembangan Pendidikan Tinggi

14 Februari 2025 - 10:57 WIB

Trending di Berita Terbaru