BEKASIMEDIA.COM – Dinas Kesehatan Kota Bekasi berterimakasih kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Uhamka Jakarta yang membuat kegiatan di wilayah Kota Bekasi.
Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati dalam sambutannya di “Gebyar Geselat DBD Gerakan Pembuatan 1000 Ovitrap Nyamuk Demam Berdarah di Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi.” pada Kamis (10/1/2019) pagi.
Dalam kesempatan itu, Tanti membacakan sambutan dari Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang berhalangan hadir.
Dijelaskannya, jumlah penduduk Kota Bekasi yang cukup besar memicu banyak permasalahan sosial, termasuk masalah kesehatan.
Namun demikian, permasalahan kesehatan itu masih bisa tertangani karena saat ini rumahsakit, puskesmas dan klinik banyak tersebar di Kota Bekasi.
“Ada 42 RS dan 500 klinik. Akses masyarakat juga mudah. Bekerjasama dengan BPJS dan ada fasilitas Kartu Sehat,” katanya.
Namun, kata Tanti, Kota Bekasi belum terbebas dari penyakit menular dan zonasis. Salah satunya penyakit DBD. Ia menyebutkan pada tahun 2016 kasus DBD cukup tinggi. Ada sekitar 3800 lebih kasus, namun menurun drastis di tahun 2017. Untuk tahun 2018, catatannya hingga bulan November ada 987 kasus.
Untuk angka tertinggi kasus DBD dipegang oleh Kecamatan Bekasi Utara, disusul Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
Sedangkan untuk program penanggulangan DBD yang sudah dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti menyebutkan ada beberapa program diantaranya Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, Penanaman Tanaman Pengusir Nyamuk dan pembuatan Ovitrap.
“Kegiatan Uhamka ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, semoga dapat ditiru kecamatan lainnya sehingga kasus DBD dapat dikendalikan. Murah mudah dan tidak berefek negatif,” harapnya. (eas)