BEKASIMEDIA.COM DPRD Bekasi Minta Wali Kota Turun Tangan Tanggulangi PAD

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Advertorial · 28 Mei 2025 18:31 WIB ·

DPRD Bekasi Minta Wali Kota Turun Tangan Tanggulangi PAD


 DPRD Bekasi Minta Wali Kota Turun Tangan Tanggulangi PAD Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi yang baru mencapai 30 persen hingga pertengahan tahun 2025 memicu reaksi keras dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi. Komisi III DPRD meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bekerja lebih serius dan mendesak Wali Kota segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Anggota Komisi III DPRD Kota Bekasi, Dr. H. Abdul Muin Hafied, SE, M.Pd., menilai rendahnya capaian PAD mencerminkan lemahnya serapan anggaran dan kurang optimalnya kinerja Bapenda.

“Hari ini PAD baru mencapai 30 persen, artinya serapan anggarannya belum maksimal. Dalam laporan LKPJ 2024 yang lalu, kami sudah memanggil Dispenda dan bahkan melakukan inspeksi mendadak. Kami temukan beberapa sektor potensial, seperti perhotelan, yang serapannya masih sangat rendah,” ungkapnya kepada bekasimedia.com, Rabu (28/5/2025).

Abdul Muin menambahkan, kondisi ekonomi yang belum stabil memang menjadi salah satu faktor, namun itu tidak bisa dijadikan alasan utama. Ia menekankan perlunya langkah cepat dan konkret dari pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan PAD.

“Saya mengingatkan kepada pemerintah daerah, khususnya Wali Kota dan Wakil Wali Kota, agar menjadikan peningkatan PAD sebagai skala prioritas. Meskipun kita sedang dalam masa transisi pemerintahan, bukan berarti kinerja boleh melambat,” ujarnya.

Lebih lanjut, politisi dari Fraksi Partai Amanah Nasional Pembangunan ini menyoroti dampak langsung yang akan dirasakan masyarakat jika PAD terus melemah.

“Kalau PAD rendah, otomatis pembangunan akan terganggu. Infrastruktur yang sudah direncanakan dan dianggarkan bisa tertunda, termasuk program-program pelayanan publik lainnya. Ini akan menimbulkan masalah baru bagi warga,” tegasnya.

Untuk itu, Komisi III DPRD Kota Bekasi memberikan “warning” kepada Bapenda agar bekerja lebih keras dan transparan. Ia juga mendesak kepala daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja OPD, mengingat tahun anggaran sudah memasuki pertengahan.

“Kita sudah masuk ke triwulan ketiga, kegiatan pembangunan masih minim. Harusnya OPD digenjot dari sekarang. Kami minta Wali Kota segera ambil langkah tegas,” tutupnya.

(ADV/Humas Setwan DPRD Kota Bekasi)

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Kebocoran Pajak dan Efisiensi Anggaran Jadi Pusat Perdebatan Target PAD Kota Bekasi 2026

4 Agustus 2025 - 15:28 WIB

Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi Gelar Rapat Kerja Penting Bahas P2APBD 2024 dan KUA PPAS 2026

28 Juli 2025 - 16:39 WIB

Faridawaty Darland Atjeh Perkuat Diplomasi Kemanusiaan untuk Anak Disabilitas Indonesia-Turki di Istanbul

14 Juli 2025 - 08:11 WIB

AS Naikkan Tarif Impor Indonesia 32 Persen, Legislator PKS Desak Pemerintah Ambil Langkah Strategis

8 Juli 2025 - 19:54 WIB

Legislator PPP Mubakhi SM Ucapkan Selamat atas Dilantiknya PPPK Dan Minta Tahap Kedua Segera Diprioritaskan

2 Juli 2025 - 15:27 WIB

Subagyo: Pendidikan Gratis dan Merata Jadi Prioritas DPRD Banyumas Melalui Program Si Patas

1 Juli 2025 - 16:42 WIB

Trending di Legislator