BEKASIMEDIA.COM – Sebelum Pilkada Kota Bekasi, pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe diperkirakan akan menang mudah. Hal ini mengacu ke rilis hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan pasangan ini akan memperoleh 49,7%. Jauh mengungguli Heri Koswara-Sholihin (39,2%) dan Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni (3,0%), dengan swing voter sebesar 8,1%.
Pada kenyataannya dalam dua hasil real count yang dirilis dua pasangan calon, pasangan ini tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Justru pasangan Heri Koswara-Sholihin yang naik tinggi dibandingkan survei.
Dalam rilis real count tim kampanye Heri-Sholihin, Rabu (27/11) malam, ketua Tim Sukses Affanda Kristaldy menyatakan pasangan Heri-Sholihin meraih 48,68 persen. Pasangan Tri-Bobihoe, meraih 46,74 persen suara. Pasangan nomor urut 2, Uu Saiful Mikdar-Nurul Sumarheni, memperoleh 4,58 persen suara.
Sementara itu, dalam rilis real count yang dirilis timsesnya sendiri, ketua timses Sudjatmiko disebutkan pasangan Tri Adhianto meraih 48 persen suara. Lebih rendah dari hasil survei LSI.
Pengamat politik Kota Bekasi, Adi Bunardi mengatakan mandegnya perolehan suara Tri Adhianto disebabkan oleh rasa traumatis sebagian besar masyarakat Kota Bekasi pada masalah korupsi. “Problem korupsi membuat trauma sosial bagi masyarakat kota bekasi sehingga mereka menginginkan kepemimpinan kepada daerah baru yang bersih, agar peristiwa korupsi tidak lagi melanda kota Bekasi,” ungkap Adi Bunardi, Kamis, (28/11/2024).
Hal ini membuat swing voters yang belum menentukan pilihan, lebih memilih Heri Koswara sebagai sosok baru yang punya komitmen anti korupsi.