BEKASIMEDIA.COM – LAZNAS Dewan Dakwah pada Selasa (30/7) menyerahkan bantuan 50 paket perlengkapan sekolah kepada 50 anak yatim dhuafa di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Di sebuah pondokan yang berada di Desa Gunungsari, Tasikmalaya, puluhan anak berkumpul dan berbahagia mendapatkan bingkisan paket peralatan sekolah.
“Kami mendapat informasi, anak-anak yatim di sini dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD hingga SMA banyak yang tak punya sarana belajar yang memadai. Mereka tak punya tas yang layak, juga alat tulis yang baik. Untuk itu, kesempatan kebaikan ini kami ambil untuk membantu mereka dalam belajar” ujar Alif selalu tim penyaluran Laznas Dewan Dakwah.
“Alhamdulillah, hari ini, anak-anak begitu senang menenteng, bahkan langsung dipakai tas dan alat tulisnya, terimakasih para donatur laznas dewan dakwah” kata Eti Nurhayati selaku Pengasuh Pondok Yatim Mutiara Galunggung.
Paket perlengkapan sekolah yang terdiri dari tas, buku serta alat tulis menjadi salah satu komitmen yang dijalankan oleh Laznas Dewan Dakwah dalam menjalankan amanat UU RI 1945, mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap warga negara berhak menerima pendidikan, dengan memberikan sarana belajar bagi anak-anak yatim dari keluarga prasejahtera.
“Pendidikan adalah hak segala bangsa dan semua warga tanpa pengecualian, termasuk anak-anak yatim di penjuru negeri yang berasal dari keluarga prasejahtera. Untuk itu, kami berupaya agar bisa menjadi penghubung bagi orang baik, dan donatur dalam mewujudkan mimpi dan asa para anak-anak yatim tersebut,” jelas Syamsiah, ketua program Pendidikan Laznas Dewan Dakwah ketika ditemui pada Senin (29/7).
Selain itu, ada juga program Orangtua Asuh untuk Yatim dan Dhuafa menjadi salah satu program yang ada dan dijalankan di Laznas Dewan Dakwah. Program ini diharapkan bisa menjadi jembatan bagi donatur dan anak-anak yatim yang berprestasi namun terkendala oleh biaya bisa mewujudkan asa mereka.
“Kita tahu, terkadang selalu ada batasan tak kasat mata khususnya bagi anak-anak yatim dalam mengejar cita-cita. Tanpa orangtua yang lengkap, ia bukan hanya kehilangan sosok Ayah, tapi juga masa depannya karena tak ada penopang di keluarganya. Di sinilah aksi kita untuk terus bergerak, mendobrak batas itu agar semua anak-anak yatim merasakan tumbuh, berkembang dan bisa menggapai impian mereka,” tutur Syamsiah.
“Kami sungguh berterima kasih untuk kebaikan para Sahabat, donatur juga orang baik di luar sana yang senantiasa mendukung dan turut serta bersama kami memuliakan anak-anak yatim dengan membantu mereka wujudkan mimpinya lewat pendidikan yang sama, setara seperti anak-anak lainnya. Semoga Allah mencatat hal tersebut sebagai kebaikan. Aamiin,” tutup Syamsiah.