BEKASIMEDIA.COM – Sebagai salah satu bentuk tridharma perguruan tinggi, tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul “Pembekalan Pengetahuan Dasar Bahasa Jerman dan Sejarah Budaya Lokal sebagai Upaya Pemberdayaan Remaja di Yayasan Cahaya Anak Negeri, Bekasi”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan bahasa Jerman dasar dan sejarah budaya lokal kepada anak-anak di yayasan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai oleh Dr. Sonya Puspasari Suganda, dosen di program studi Jerman Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, dan beranggotakan Dr. Andriyati Rahayu dari program studi Arkeologi dan Dwi Putri Ningsih S.Pd., M.Hum dari program studi Jerman. Tim ini juga melibatkan enam orang mahasiswa sebagai tenaga pengajar.
“Kegiatan belajar mengajarnya sendiri berlangsung dari tanggal 1-12 November 2022. Dalam kurun waktu dua minggu tersebut, anak-anak di Yayasan Cahaya Anak Negeri mendapatkan materi bahasa Jerman dasar berupa bahasa percakapan sederhana dan pengenalan kata,” kata Dr. Sonya, kepada Bekasimedia.com, Kamis (15/11/2022).
Ia melanjutkan dalam pengajaran bahasa Jerman di Yayasan Cahaya Anak Negeri, level yang diberikan adalah level paling dasar atau A1 karena diasumsikan remaja di Yayasan ini belum pernah mempelajari bahasa Jerman sama sekali.
“Pengajarannya bersifat fun learning, karena tujuan utama pengajaran ini adalah perkenalan. Materi dijelaskan dengan beragam media audio dan visual agar dapat lebih menarik, dapat lebih diterima oleh siswa, dan dapat lebih merangsang minat belajar siswa. Selain itu, pengajarannya bersifat interaktif, dan banyak menggunakan metode small group discussion,” katanya.
Terkait dengan topik sejarah dan budaya, program pengmas menitikberatkan pada upaya pemberian wawasan dan pengetahuan kepada remaja penghuni rumah singgah mengenai pentingnya cagar budaya. Ada dua sasaran utama dari kegiatan ini, yaitu (1) meningkatkan pemahaman masyarakat akan warisan budaya dan (2) mendukung upaya-upaya pelestarian cagar budaya untuk pemanfaatan jangka panjang.
“Dalam manajemen sumber daya arkeologi, diyakini bahwa sasaran untuk melestarikan cagar budaya hanya berjalan efektif bila masyarakat lokal memiliki pengetahuan tetang arti penting cagar budaya yang ada di lingkungan mereka. Arti penting itu harus dikaitkan dengan apa yang membuat mereka mendapatkan keuntungan bila harus menjaganya. Keuntungan itu bisa bersifat ekonomi sebagaimana umumnya dijadikan primadona saat ini, tetapi juga bisa keuntungan lain, misalnya nilai identitas budaya, kebanggaan komunitas, nilai spiritual, estetika, rekreasi atau nilai-nilai lain yang bersifat sosial budaya,” tambahnya.
Sebagai kegiatan terakhir dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, Dr Sonya dan tim memperkenalkan sejarah budaya Bekasi dengan melakukan kunjungan ke Gedung Juang Tambun yang juga berfungsi sebagai museum daerah Bekasi. Kunjungan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 November 2022, sekaligus juga untuk memperingati hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November. Dalam kegiatan ini, tim pengmas mengundang narasumber yang juga merupakan dosen ilmu sejarah FIB UI, yaitu Yudi Bachrioktora, M.A. Kunjungan ini dilaksanakan karena melihat antusiasme anak-anak dalam mempelajari sejarah ketika kegiatan belajar mengajar di Yayasan Cahaya Anak Negeri.