BEKASIMEDIA.COM – Kasur adalah benda yang bisa membuat kita beristirahat dengan nyaman dan tidur nyenyak di kamar. Namun kehadiran Kasur ternyata masih menjadi sesuatu yang mahal dan istimewa untuk di dapatkan bagi sebagian orang.
Nah, bayangkan kalau kamu tidak bisa nyenyak tidur dengan alas kasur setiap hari?
Hal itulah yang dirasakan Jumiasih, siswi kelas 11 SMK Nurul Hikmah 2 Kota Bekasi.
Remaja putri ini harus melewati malam-malamnya dengan tidur beralaskan tikar saja.
Jumiasih yang sering disapa Jumi ini bahkan tidak menikmati tidur di kasur sejak SMP. Tepatnya setelah ditinggal sang ayah karena kondisi sakit paru-paru.
Kesehariaan Jumi menjadi sangat prihatin. Ibunda Jumi menjadi penopang keluarga dengan profesinya sebagai pembantu rumah tangga.
Seringkali karena tidak mampu bayar kontrakan, Jumi dan keluarga sering diusir dari kontrakan.
Meski tinggal di kontrakan sempit, tanpa lampu penerangan memadai, Jumi pintar mengatur waktu. Selain berprestasi sering ranking dua dikelasnya juga aktif di wadah pelajar Ikatan Rohis Kota Bekasi (IROSI) zona 4.
Meski banyak keterbatasan transportasi, tidak menghalanginya hadir setiap pertemuan pengurus. “Jumi itu aktif dan semangat berorganisasi,” ujar pembina IROSI Zona 4, Fenti.
Sebagai pembina, Fenti mengatakan kenal Jumi sejak tahun 2008. “Kala itu sedang membuka bimbel Bahasa Inggris untuk yatim dan dhuafa. Sejak ayahnya meninggal Jumi dalam keadaan miskin, ayahnya meninggal karena sakit paru-paru kering dan jumi sakit paru-paru basah. Sejak itu kondisi keluarganya semakin sulit sering bertiga diusir dari kontrakkan karena gak sanggup bayar,” tandas Fenti dengan haru bercerita.
Jumiasih sosok pelajar tangguh, yang tidak terpuruk dengan keterbatasan. Meski begitu, ia bertahan di sekolah dengan prestasi yang cemerlang.
Bakatnya di dunia seni teater tidak diragukan,karena bakat akting di teater itulah, Jumi sering mengikuti lomba puisi di berbagai universitas negeri maupun swasta di Jabodetabek.
Melalui lomba-lomba inilah, Jumi mendapat tambahan uang untuk kebutuhan sekolahnya.
Perjuangan Jumi tidak hanya itu, ia juga biasa mengajar calistung anak tetangga, buruh lepas di warung-warung tiap pekan.
“Alhamdulillah semua harus disyukuri,” ujar Jumi.
Sebagai pengurus IROSI, Jumi dikenal teman-temannya sangat bertanggungjawab dalam mengemban amanah organisasi.
Kondisi inilah yang membuat Fenti yakin dengan mempertimbangkan kondisi keluarga tapi keaktifan dan prestasinya jumi layak mendapat bantuan dan perhatian lebih sebagai generasi yang memajukan IROSI.
Karena itulah, wadah pelajar OSIS Bekasi “IKOSI Care” hadir cepat ketika info tersebut diterima. IKOSI Care merupakan program untuk membantu fasilitasi secara sosial terutama bagi pelajar yang kurang mampu, tetapi berprestasi secara akademis dan organisasi.
Trend Indonesia sebagai lembaga pemberdayaan, pembinaan pemuda di Kota Bekasi yang menaungi Ikatan Osis Kota Bekasi (IKOSI) Care dan IROSI memberikan bantuan kasur dan dikirim langsung ke rumah kontrakan Jumi di Pondokmelati Bekasi pada 24 Oktober 2019.
“Alhamdulillah, sekarang sudah punya kasur, bisa tidur di kasur karena sudah lama gak bisa tidur di kasur,” ujar Jumi.
Jumi perjuangan hidupnya sangat berat, seharusnya menikmati masa muda selayaknya remaja yang lainnya. Kemudian kuliah dan memasuki dunia kerja untuk menyekolahkan adik dan membahagiakan ibunya.
Menjadi psikolog, pendongeng atau pengusaha cita-cita jumi semoga tercapai segala harapannya.
Saat ini, Jumi sedang mengikuti seleksi Lomba Puisi di Universitas Negeri Jakarta(UNJ).
Semoga sukses Jumi, raih cita dan mimpimu setinggi langit.
Kasur yang diantar langsung dengan sprei yang disumbangkan juga mungkin tidak begitu mahal, namun Jumi sangat berterima kasih dengan IKOSI Care yang sudah sangat peduli dengan kebutuhan pribadinya.
“Semoga IKOSI selalu ada bagi pelajar Kota Bekasi dan selalu menghadirkan manfaat,” pungkas Jumi. (R)