BEKASIMEDIA.COM – Widya Kartika Sari, gadis kelahiran Bekasi 12 Mei 1998 memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya di Jalan Assafi’iyah Gang Kobra RT 003/01 Kampung Dua Jakasampurna Bekasi Barat, Senin (30/9/2019).
Korban pertama kali ditemukan oleh kedua orangtuanya sendiri, yaitu Ana (48) dan Damih (49).
Informasi yang berhasil dihimpun bekasimedia.com menyebutkan korban yang bekerja di PT Wilis Box yang beralamat di Perum Kuda Kencana Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi pernah mengeluh kepada kedua orangtuanya, korban sedang mengalami masalah di tempat kerjanya karena ditipu rekan kerjanya.
Menurut pengakuan kedua orangtuanya, masalah ini mengakibatkan korban mengalami kerugian puluhan juta yang harus ditanggung sendiri kepada pihak perusahaan.
Kronologis kejadian, sekitar pukul 08.40 WIB, kedua orangtua korban akan menemani korban ke tempatnya bekerja untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Akan tetapi, saat mau berangkat ke kantor Widya, saat diketuk kamarnya tak ada suara terdengar. Ibunya (Damih) mulai merasakan kecurigaan.
Akhirnya pintu didobrak dan ditemukan Widya sudah tergantung di jemuran gantungan pakaian yang terpasang di plafon kamarnya.
Ayahnya (Ana) yang berprofesi sebagai tukang becak langsung memotong kain dan membawa korban ke Praktek Bidan Turasmiati yang tidak jauh dari lokasi, disini korban ditangani Bidan Septiyani Putri Neiriza.
Baca juga: Widya Dimata Sahabatnya..
Bidan Septiyani Putri mengambil tindakan memeriksa denyut nadi korban dalam kondisi kemah dan adanya luka lebam di leher, serta terdapat darah yang sudah mengering di gigi dan baju, tensi darah 70/60.
Korban sempat dipasangi oksigen dan dirujuk ke RSUD Kota Bekasi namun meninggal dalam perjalanan.
Di lokasi kejadian juga ditemukan sepucuk surat yang disinyalir ditulis korban untuk kedua orangtuanya. Dalam surat tersebut, korban meminta maaf kepada keluarganya karena telah memilih jalan ini, karena permasalahan yang menurutnya amat berat.
Jenazah korban pada pukul 16.00 dibawa untuk dimakamkan di kampung halaman orangtuanya yang terletak di Cikarang Kabupaten Bekasi.
Menurut pengakuan para tetangga, korban melewati masa anak-anak dan remaja sebagai sosok yang ceria, menyenangkan dan baik kepada semua orang.
Korban adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya sebagai penarik becak dengan pendapatan tak menentu, sementara kedua adiknya masih sekolah di SMK dan SD. Sewa kontrakan rumah di Gang Kobra itu juga menjadi tanggung jawab korban.
Kasus bunuh diri ini sedang ditelusuri lebih lanjut oleh pihak Polrestabes Bekasi Kota. Pengurus RT/RW setempat juga sedang berusaha mendatangi alamat tempat kerja korban. (mar)