BEKASIMEDIA.COM- Mengajarkan anak-anak untuk dekat dengan kitab suci Al-Quran sehingga menjadi penghafal Qur’an yang baik bisa dimulai dari orangtua sebagai teladan bagi anak. Orangtua sudah harus dekat dengan kegiatan menghafal Al-Quran sebelum anak.
Saat ditemui di Masjid Baitul Ma’mur Grand Prima, Bintara, Bekasi pada, Minggu (5/8/2018) Muslim Ibnu Mahmud sebagai orangtua daro salah satu penghafal Quran, Hilya Qonita mengatakan bahwa ia pun melakukan itu kepada anaknya. Muslim juga mengaku mengajak istrinya untuk kembali belajar Al-Qur’an dan mendalaminya dengan belajar kepada para guru yang ahli.
“Sehingga kita bisa terapkan kepada anak kita agar anak kita bisa melafazkan dengan baik kemudian bisa menghafalkan Al-Qur’an,” katanya.
Sejak istri Muslim mengandung, ia sudah menetapkan program agar anaknya dapat menghafal Al-Qur’an dengan cara memperdengarkan bacaan-bacaan Al-Qur’an.
Muslim melakukannya karena yakin masa usia dini anak adalah masa-masa emas menyimpan memory. Oleh karena itu, ia memperdengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran melalui berbagai media dengan harapan nanti anak-anaknya ketika lahir dan tumbuh besar tidak lagi asing dengan bacaan Al-Quran.
Adapun beberapa kesulitan saat mengajarkan anak menghafal kata Muslim tentu saja adalah suasana hati dan kemalasan.
“Orangtua bisa lebih menegaskan tanpa harus galak tetapi orangtua harus memiliki waktu-waktu tertentu yang tepat dengan anak-anak dan harus tetap memperhatikan hak-hak anak seperti bermain. Contohnya seperti Hilya Qonita bahkan mengulang hafalan sambil bermain. Kita sediakan mainan yang mendidik sambil murojaah (mengulang hafalan) dan bermain mainannya tetapi mulutnya tetap berucap kalimat-kalimat Al-Qur’an,” ujarnya.
Muslim menyatakan melakukan itu semata-mata ingin berdekat dengan Sang Pencipta juga sebagai sarana berdakwah di masyarakat.
“Sehingga nanti kedepannya semoga kami bisa menjadi ahlul Qur’an yang Insya Allah mendapat syafa’at di akhirat nanti,” tukasnya. (cj/pon)